Banyak terjadi genangan yang sekarang muncul di jalan kecil seperti pemukiman perkampungan di Surabaya
Surabaya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Surabaya Bukhori Imron menilai banyak saluran air di perkampungan Kota Surabaya, Jawa Timur, hingga kini belum terintegrasi dengan saluran air utama sehingga saat hujan deras sering terjadi genangan maupun banjir.

Anggota Komisi C Bidang Perekonomian DPRD Surabaya itu di Surabaya, Senin, mengatakan, Pemkot Surabaya harus bertindak cepat dan taktis dalam mengantisipasi terjadinya genangan seiring dengan intensitas hujan yang tinggi.

"Banyak terjadi genangan yang sekarang muncul di jalan kecil seperti pemukiman perkampungan di Surabaya. Saat ini yang dibutuhkan langkah cepat dan taktis," katanya.

Baca juga: Hadapi musim pancaroba, 32 ribu kader kesehatan Surabaya apel akbar

Ia menilai genangan yang terjadi di pemukiman atau perkampungan disebabkan banyak saluran yang kecil yang belum terintegrasi dengan saluran utama.

Menurut dia, di saluran saluran kecil ada berpotensi terjadi penyumbatan dan jika terjadi genangan bisa langsung berdampak pada rumah-rumah warga. Tidak hanya itu, lanjut dia, genangan yang terjadi juga berpotensi merusak  jalan.

"Jika tak cepat diatasi, kerusakan jalan akan menjadi masalah baru yang muncul nantinya," ujarnya.

Baca juga: 1.400 satgas DPUBMP disiagakan untuk tangani banjir di Surabaya

Untuk itu, Bukhori mengatakan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Surabaya harus memaksimalkan berbagai alat kelengkapan yang dimiliki dan berkoordinasi dengan dinas terkait agar penanganan dampak tingginya intensitas hujan di Surabaya bisa diatasi secara maksimal.

"Pak Wali Kota juga sudah sigap sering turun langsung, dinas juga sudah banyak memiliki alat berat baik yang besar maupun yang kecil. Saya rasa Surabaya mampu untuk mengatasi hal itu," katanya.
Baca juga: Antisipasi banjir, dua "bozem" dibangun di kawasan Surabaya barat

Kepala Bidang Pematusan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya Eko Yuli Prasetya sebelumnya mengatakan, sebanyak 1.400 personel satgas disiagakan untuk menangani banjir di Surabaya.

"Selama musim hujan, Satgas siaga bergantian selama 24 jam," katanya.

Menurut dia, 1.400 personel yang disiagakan tersebut terdiri atas satgas pengerukan, operator alat berat, hingga tenaga penyarang (sampah) di rumah pompa.

Ketika datang musim hujan, lanjut dia, pihaknya memang fokus untuk menguatkan personel di 62 rumah pompa dan pembersihan saluran. 

Baca juga: Pemkot Surabaya petakan wilayah rawan genangan hingga banjir rob
 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021