Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu diproyeksikan melemah dipicu kekhawatiran penyebaran virus corona varian Omicron.

Rupiah pagi ini bergerak melemah 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.342 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.332 per dolar AS.

"Pergerakan rupiah pada hari ini kemungkinan masih akan didominasi oleh sentimen global seiring tingginya sentimen risk off dari investor," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Rully menyampaikan, pasar saham global pada Selasa (30/11) kemarin melemah cukup signifikan karena kekhawatiran akan penyebaran varian Omicron dan dampaknya terhadap pemulihan ekonomi global.

"Statement Powell juga kemungkinan akan berdampak kepada nilai tukar rupiah hari ini," ujar Rully.

Di hadapan Komite Perbankan Senat AS, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral kemungkinan akan membahas percepatan pengurangan pembelian obligasi skala besar pada pertemuan berikutnya.

Ia juga berbicara kekhawatiran tentang Omicron dan mengatakan The Fed dapat mengakhiri pembelian asetnya beberapa bulan lebih awal.

Sementara itu, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Selasa (30/11) kemarin mencapai 297 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus.

Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 11 kasus sehingga totalnya mencapai 143.830 kasus.

Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 323 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,1 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 7.922 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 139,37 juta orang dan vaksin dosis kedua 95,47 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Rully mengatakan rupiah hari ini berpotensi bergerak di kisaran Rp14.317 per dolar AS hingga Rp14.380 per dolar AS.

Pada Selasa (30/11) lalu, rupiah ditutup melemah 13 poin atau 0,09 persen ke posisi Rp14.332 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.319 per dolar AS.

Baca juga: Wall Street anjlok dipicu kekhawatiran akselerasi tapering dan Omicron
Baca juga: Yuan kian bersinar, naik lagi 101 basis poin jadi 6,3693 per dolar AS
Baca juga: Yen bersinar dan Aussie merosot saat Powell berubah menjadi "hawkish"

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021