Tentunya tujuan pembentukan holding BUMN pangan ini juga adalah inklusivitas petani dan nelayan, jadi kita sebagai BUMN diminta untuk menjadi lokomotif ekonomi nasional dan berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk swasta
Jakarta (ANTARA) - PT Rajawali Nusantara Indonesia atau RNI berharap induk (holding) BUMN sektor pangan bisa terbentuk dalam satu bulan mendatang.

"Prosesnya sampai dengan hari ini kita sudah melakukan pemerseroan untuk perusahaan-perusahaan BUMN pangan yang berbentuk Perum, lalu untuk proses merger antar BUMN pangan rancangan Peraturan Pemerintah atau RPP-nya sudah ditandatangani oleh bapak Presiden RI dan dalam satu bulan ke depan Insya Allah akan terbentuk Holding BUMN Pangan," ujar Direktur Utama PT RNI Arief Prasetyo Adi kepada Antara di sela-sela kegiatan National Sugar Summit (NSS) di Jakarta, Rabu.

Arief menambahkan bahwa terdapat 8 BUMN sektor pangan yang akan menjadi anak perusahaan dari RNI, dengan demikian total 9 BUMN yang akan tergabung dalam holding BUMN pangan.

"Jadi bapak Menteri BUMN Erick Thohir sudah menyampaikan dalam rapat terbatas kepada bapak Presiden RI Joko Widodo dan kementerian serta lembaga terkait, di situ disebutkan bahwa holding BUMN pangan ini bentuk kepedulian kita mensinergikan dari hulu ke hilir BUMN-BUMN pangan yang ada," katanya.

Tujuan holding ini akan membuat ekosistem yang baru mulai dari hulu hingga ke hilir, diatur tata niaganya mulai dari tingkat petani dan nelayan kemudian processing, logistik, pergudangan sampai dengan distribusi ke konsumen.

"Tentunya tujuan pembentukan holding BUMN pangan ini juga adalah inklusivitas petani dan nelayan, jadi kita sebagai BUMN diminta untuk menjadi lokomotif ekonomi nasional dan berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk swasta," kata Arief.

Sebelumnya PT Rajawali Nusantara Indonesia telah memperluas sinergi bidang pendidikan dengan lima universitas sebagai upaya persiapan menuju holding BUMN sektor pangan.

PT RNI meyakini perguruan tinggi dan para akademisi merupakan pusat pengetahuan dan gudang dari pemikiran-pemikiran inovatif, sehingga apabila dapat dikolaborasikan secara sistematis dan konsisten dapat mendorong efisiensi dan efektifitas kinerja perusahaan.


Baca juga: PT RNI ungkap harmonisasi inbreng Holding BUMN Pangan sudah dilakukan
Baca juga: RNI: Presiden Jokowi telah teken penggabungan BUMN Pangan
Baca juga: Peneliti: Holding BUMN pangan harus terbuka dengan kompetisi pasar

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021