Jakarta (ANTARA) - Direktur Hubungan Internasional Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung Nila Windasari mengatakan kelas internasional yang diselenggarakan perguruan tinggi dapat menyiapkan mahasiswa memiliki pola pikir global.

“SBM ITB terus berkomitmen memberikan pengalaman belajar terbaik kepada mahasiswa, dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya melalui student exchange maupun double degree programs untuk menyiapkan mahasiswa memiliki global cara pandang dan siap bersaing di kancah internasional,” ujar Nila dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.

Baca juga: SBM ITB umumkan hasil riset protokol kesehatan Gojek

Dia menambahkan pihaknya memiliki kelas internasional untuk mahasiswa program sarjana dan pascasarjana untuk mahasiswa maupun asing. SBM ITB bekerja sama dengan University of Glasgow (UofG) untuk program gelar ganda MBA-MSc.

Tahun pertama ditempuh di SBM ITB untuk mata kuliah wajib (mandatory courses) dan tahun kedua ditempuh di UofG untuk mata kuliah khusus (specific courses). Kerja sama lainnya adalah dengan University of Hull (UofH) diperuntukkan bagi mahasiswa yang ingin mendapat gelar ganda dari SBM ITB dan UofH, baik untuk program S1 maupun S2.

Selain dengan perguruan tinggi negeri, program Transnational Education juga menggandeng kampus swasta Indonesia. Universitas Bina Nusantara (BINUS) telah menjalin kemitraan dengan  University of Northumbria (BINUS Northumbria School of Design) untuk program pendidikan Graphic Design dan New Media, dan Fashion.

BINUS Northumbria School of Design menyelenggarakan program sarjana yang didesain layaknya bersekolah langsung di Northumbria, Inggris. Program pendidikan dirancang untuk menyiapkan siswa menjadi profesional dan pengusaha. Kuliah didukung fasilitas dan laboratorium memadai yang disiapkan untuk membangun skill dan kompetensi siswa dalam lingkungan belajar berstandar tinggi.

Salah satu siswa yang menempuh program ini, Tamado Efraim Edgar mengakui manfaat besar pendidikan hasil kemitraan kampus Indonesia dan perguruan tinggi ternama di dunia. Tamado saat ini tengah mengejar gelar MBA dari Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB dan Master of Science bidang Finance and Management dari University of Glasgow.

“Perbedaan yang besar adalah bagaimana siswa ditantang untuk mengasah kemampuan menganalisa dan memecahkan suatu masalah. Kami dibekali dengan case study, kunjungan ke market, kuis, dan jurnal-jurnal ilmiah yang harus kami pelajari agar dapat menyampaikan pemikiran yang kritis dalam menganalisa dan mencari jalan keluar sebuah situasi,” kata Tamado.

Baca juga: SBM ITB luncurkan pusat penelitian kebijakan dan manajemen publik

Baca juga: 20 persen "startup" binaan SBM-ITB raih pendanaan dari investor


Selain itu, lingkungan kampus yang berbahasa Inggris secara langsung mengasah artikulasinya dalam mengemukakan pendapat dalam bahasa Inggris yang baik.

Program Transnational Education (TNE) merupakan bagian dari kampanye Education is Great yang digagas pemerintah Inggris untuk mendukung agenda edukasi global.

Menurut Her Majesty’s Deputy Trade Commissioner for Asia Pacific (SouthEast Asia), Sam Meiyers, Indonesia adalah salah satu negara prioritas yang mendapat dukungan dari Pemerintah Inggris untuk mengembangkan kerja sama pendidikan.

“Melalui Transnational Education, pemerintah Inggris membuka kerja sama antara universitas-universitas terbaik kami dengan Indonesia, menyediakan sarana pendidikan tinggi berkualitas yang telah diakui dunia,” kata Meiyers.

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021