Jakarta (ANTARA) - PT Asuransi Jiwa Cigna Indonesia melanjutkan program pemberian tangan palsu fungsional kepada kaum disabilitas sebagai upaya membangkitkannya agar kembali produktif pada masa pandemi.

Dalam memperingati Hari Disabilitas Internasional 2021, donasi tangan palsu Cigna tersebut diterima kaum disabilitas anggota Yayasan Irma Surya Agusti (YISA), yang berasal dari lima kabupaten di Jawa Tengah.

"Kami berharap tangan palsu ini dapat membantu teman-teman penyandang disabilitas untuk lebih percaya diri menjalani rutinitas sehari-hari dengan lebih nyaman, mendukung mereka untuk lebih produktif," ujar Direktur Cigna Indonesia Akhiz Nasution saat menyerahkan tangan prostetik jenis LN-4 kepada kaum disabilitas pada peringatan Hari Disabilitas Internasional 2021 di Benteng Van Der Wijck di Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Jumat.

Dalam rilisnya di Jakarta, Jumat, disebutkan YISA merupakan organisasi yang memiliki mitra lebih dari 3.000 kaum disabilitas dengan fokus kegiatan pemberdayaan melalui UMKM produsen kerajinan tangan.

YISA dipimpin Irma Suryati, seorang penyandang disabilitas yang selama bertahun-tahun membantu menyediakan tempat bagi ribuan penyandang disabilitas untuk berkarya dan menyalurkan kreativitasnya.

Irma juga banyak mendapat penghargaan nasional dan internasional atas perannya terhadap kaum disabilitas.

Akhiz Nasution menjelaskan pemberian tangan palsu itu merupakan bagian dari program Cigna Corporation bersama Ellen Meadows Prosthetic Hand Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang telah mendistribusikan lebih dari 60.000 tangan palsu jenis LN-4 gratis ke seluruh dunia sejak 2005.

Khusus di Indonesia, sejak 2018, Cigna bermitra dengan berbagai organisasi untuk mendistribusikan lebih dari 80 tangan palsu. Tahun ini, Cigna bermitra dengan YISA untuk memberikan 13 tangan palsu.

Tangan prostetik LN-4 atau tangan palsu fungsional itu adalah sebuah perangkat tangan bantu yang dipasang di bawah siku tanpa tindakan operasi.

Penyandang disabilitas yang tidak memiliki tangan bisa menggunakannya untuk memegang sikat gigi, menggenggam cangkir, memegang alat tulis, alat lukis, dan aktivitas lainnya. Tangan palsu itu bisa digunakan untuk mengangkat beban hingga 10 kilogram.

"Ini buatan karyawan Cigna. Kami ingin terlibat agar orang di sekitar kita lebih maju, lebih percaya diri, dan berkarya lebih banyak. Selain tangan palsu, kami juga memberi donasi kepada yayasan yang berfokus pada kesehatan mental dan pencegahan bunuh diri," papar Akhiz.

Irma Suryati mengatakan bantuan tangan palsu itu akan membangkitkan rasa percaya diri para penyandang disabilitas, termasuk meningkatkan produktivitas bekerja.

Sebelum pandemi, mitra UMKM Mutiara Handycraft yang berjumlah lebih dari 3.000 kaum disabilitas bisa memproduksi kerajinan tangan seperti keset kaki berkarakter sebanyak 10.000 buah per bulan.

Keset kaki yang dijual dengan harga mulai dari Rp50.000 per buah itu dipasarkan secara daring. Bahkan, keset itu pernah diekspor ke Australia dan Singapura. Saat pandemi, lanjut Irma, permintaan keset turun, produksi juga turun menjadi hanya sekitar 5.000 buah per bulan.

Saat pandemi, sesuai masukan Bertrand Antolin, selebritas yang memiliki kepedulian besar pada kegiatan kaum disabilitas, pihaknya mulai memproduksi masker. Ternyata, pesanan masker melonjak. Bahkan, pada 2020 lalu, pihaknya meraih omzet dari penjualan masker sebesar Rp800 juta.

Bertrand mengaku tersentuh melihat para kaum disabilitas tetap produktif saat masa pandemi. "Tangan palsu ini sangat membantu teman-teman disabilitas untuk bekerja dan semakin produktif," katanya.


Ekonomi membaik

Akhiz juga mengatakan mulai bergeraknya aktivitas usaha di semua segmen masyarakat merupakan kabar positif bagi pelaku bisnis.

Hal itu menandakan ekonomi sudah mulai bergerak ke arah lebih baik. Pihaknya juga yakin, tahun depan Cigna Indonesia akan bisa lebih berkembang dari 2021.

"Tahun ini pencapaian kami sudah lebih baik dari tahun 2020, walaupun belum bisa kembali ke kondisi 2019 ketika belum ada COVID-19. Tetapi, tahun 2022, kami optimistis lebih baik dari 2021, kesempatan kita semakin besar," tutur Akhiz.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan industri asuransi mencatat angka pertumbuhan positif dengan aset Rp 949,44 triliun atau sebesar 8,11 persen (yoy) hingga Juli 2021.

Pertumbuhan industri asuransi itu seiring pertumbuhan sektor jasa keuangan yang tetap stabil.

Premi industri asuransi pada Juli juga meningkat Rp9,86 triliun atau tumbuh 6,33 persen (yoy), terdiri atas jumlah premi asuransi jiwa mencapai Rp107,61 triliun dan premi asuransi umum dan reasuransi Rp58,06 triliun.

Baca juga: Aiiner hadirkan kaki dan tangan palsu untuk difabel
Baca juga: Peserta BPJAMSOSTEK dapat bantuan tangan palsu akibat kecelakaan kerja
Baca juga: 100 penyandang disabilitas dapat kaki dan tangan palsu

 

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021