Paris (ANTARA) - Pemerintah Prancis mengevakuasi lebih dari 300 orang, yang terdiri atas 258 warga Afghanistan, 11 warga Prancis, sekitar 60 warga Belanda dan sejumlah warga lainnya, dari Afghanistan, kata juru bicara kementerian luar negeri Prancis, Jumat (3/12).

Misi itu dilakukan dengan bantuan Qatar, tulis pernyataan kementerian.

Penjemputan itu mencakup warga Afghanistan yang berisiko seperti wartawan dan orang-orang yang terkait dengan Prancis, seperti pegawai sipil yang bekerja untuk militer Prancis.

Sejak 10 September sebanyak 110 warga Prancis dan 396 warga Afghanistan telah dievakuasi dari negara tersebut melalui 10 penerbangan yang dibantu oleh Qatar, tulisnya.

Baca juga: Kedubes Prancis di Kabul rusak karena bom mobil

Prancis dan Qatar menggelar misi kemanusiaan gabungan pada Kamis, dengan mengirim peralatan medis, makanan dan pasokan untuk musim dingin kepada organisasi internasional yang beroperasi di negara tersebut dengan menggunakan pesawat militer Qatar, kata jubir kemenlu Prancis.

Badan Program Pembangunan PBB (UNDP) pekan ini menggambarkan sebuah pandangan sosial ekonomi "mengkhawatirkan" bagi Afghanistan selama 13 bulan ke depan.

Afghanistan sedang bergelut dengan penurunan drastis bantuan internasional setelah Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus.

UNDP memperkirakan bahwa kemiskinan bakal menjadi hampir lumrah pada pertengahan 2022.

Sumber: Reuters

Baca juga: Prancis tahan pengungsi Afghanistan
Baca juga: Prancis: Situasi bandara Kabul tantangan terberat evakuasi

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021