Mataram (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan beras cadangan pangan untuk membantu pemenuhan kebutuhan pokok warga yang terdampak bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

"Untuk stok, prinsipnya kami siap sesuai kebutuhan masyarakat yang diusulkan oleh aparat setempat setelah disurvei dan persetujuan dewan petahanan pangan, dalam hal ini pak wali," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Mataram Lalu Johari di Mataram, Senin.

Johari mengaku enggan menyebut data riil stok beras cadangan pangan yang dimiliki untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan di luar regulasi yang ada.

Akan tetapi, pihaknya mengaku siap mendistribusikan beras sesuai kebutuhan, asalkan ada usulan dari aparat kelurahan dan kecamatan yang mengetahui persis sasaran yang membutuhkan di lokasi.

"Sebelumnya, kami juga sudah mendistribusikan beras satu ton 510 kilogram, kepada warga di Kelurahan Bintaro yang terdampak cuaca ekstrem. pada Minggu (5/12) kami juga sudah kirim ke warga di Kekalik, Tanjung Karang dan Jempong," ujarnya.

Lebih jauh Johari mengatakan untuk pendistribusian bantuan sebagai dampak cuaca ekstrem hidrometeorologi, pihaknya berkolaborasi dengan badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) serta dinas sosial (dinsos) setempat.

"Seperti untuk kegiatan dapur umum bagi warga yang dievakuasi di Lingkungan Bagek Kembar, serta usulan bantuan bagi warga lainnya yang terdampak," katanya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa sebelumnya menyebutkan 37 kepala keluarga (KK) di pesisir pantai Lingkungan Bagek Kembar, Kecamatan Sekarbela, dievakuasi karena terdampak gelombang pasang akibat cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

"Sebanyak 37 KK tersebut terpaksa kami evakuasi sebab rumah mereka berada dekat dengan bibir pantai sehingga terdampak gelombang pasang dan banjir rob," katanya.

Dikatakan, berdasarkan laporan dari BPBD dan Dinsos Kota Mataram, sebanyak 37 KK tersebut saat ini sudah dievakuasi ke lokasi lebih aman.

"Bahkan dinsos mulai hari ini membuka dapur umum untuk membantu pemenuhan kebutuhan korban gelombang pasang," katanya.

Selain itu, tim dari BPBD juga telah membuat tanggul darurat dengan menggunakan pasir yang dimasukkan ke dalam karung untuk mengurangi dampak banjir rob.

Pewarta: Nirkomala
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021