Jakarta (ANTARA News) - Dewan Konstitusi Pantai Gading pada Kamis meratifikasi hasil pemilihan presiden yang memenangkan Alassane Ouattara, membalikkan sebuah keputusan sebelumnya yang menyatakan menolak.

Keputusan sebelumnya yang menolak hasil pemungutan suara November 2010 yang disampaikan komisi pemilihan umum telah memicu pertikaian lebih dari empat bulan antara kubu Ouattara dengan pemimpin incumbent Laurent Gbagbo, dan menewaskan ribuan orang dan lebih dari sejuta warga mengungsi.

Presiden Dewan Konstitusi Paul Yao N'Dre mengatakan badan hukum tertinggi sekarang mengakui Ouattara pemenang pemilu.

"Dewan Konstitusi...memproklamirkan Alassane Ouattara sebagai presiden, berdasarkan catatan keputusan yang dibuat, dan mendeklarasikan semuanya valid," N'Dre menyatakan kepada wartawan di Abidjan sebagaimana dilaporkan Reuters.

"Dewan Konstitusi mengundang Presiden Alassane Ouattara untuk mengambil sumpah di depan audien resmi sesegera mungkin. Semua keputusan bertentangan dengan keputusan ini tidak berlaku," tambahnya mengacu pada pemberitaan sebelumnya yang menyatakan Gbagbo menang.

N'Dre, sekutu gigih Gbagbo, telah menolak hasil pemilihan yang disampaikan komisi yang menunjukkan Ouattara menang dengan selisih 8 poin, ketika Gbagbo mengeluhkan bahwa pemungutan suara tidak adil.

Pengadilan membatalkan lebih dari setengah juta suara di kantung pendukung Ouattara untuk menyatakan Gbagbo menang pada Desember lalu, mendorong kecaman hampir seluruh kekuatan dunia, termasuk pemimpin Afrika dan PBB.

Perselisihan kekuasaan berdarah antara keduanya terselesaikan ketika pasukan Ouattara menangkap Gbagbo bulan lalu.

Gbagbo, yang masih berada dalam penahanan pro-Ouattara menunggu persidangan atas kejahatan yang dituduhkan selama gejolak, pekan lalu meminta pendukungnya untuk mengesampingkan pertikaian politik dan membantu memulihkan ekonomi.

N'Dre kemudian bertemu Ouattara di pangkalan sementara. Setelah itu ia berkata Ouattara akan mengambil sumpah presiden di depan dewan pada hari Jumat. Dia menolak untuk mengomentari apakah keputusan pertamanya untuk menyumpah Gbagbo salah.

"Ini adalah tentang perdamaian di Pantai Gading. Para putra dan putri negara harus bertemu satu sama lain lagi, harus berbicara bersama...sehingga perdamaian itu dapat kembali dan Pantai Gading mengejar pembangunannya," kata N'Dre. "Kami memiliki keyakinan bahwa tujuan ini dapat dicapai."

Dilaporkan bahwa bank-bank sudah dibuka kembali, lalu lintas normal kembali dan negara penghasil kakao itu akan kembali mengekspor biji kakao pada Jumat setelah sempat terhenti akibat konflik.

Juru bicara misi PBB Hamadoun Toure mengatakan bahwa pasukan perdamaian melakukan patroli bersama pasukan Ouattara untuk meningkatkan keamanan dan menjinakkan bom sisa konflik yang belum sempat meledak.

(S026/B010)

Penerjemah: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011