Jakarta (ANTARA) - Kejuaraan renang Indonesia Terbuka atau Indonesia Open Swimming Championships 2021 mulai bergulir di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, hari ini, Kamis hingga Minggu (9-12/12).

Sebanyak 583 perenang dari berbagai klub di Tanah Air turut serta dalam sejumlah Kelompok Umur (KU) yang dilombakan, yakni Grup I (16-18 tahun), Grup II (14-15 tahun), Grup III (12-13 tahun) dan Grup IV (11 tahun ke bawah), serta senior (19 tahun ke atas).

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) Harlin Rahardjo mengatakan Indonesia Terbuka 2021 terselenggara untuk memberikan kesempatan kepada perenang yang baru bermunculan.

"Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 diikuti atlet elite Indonesia dan terbatas yang lolos kualifikasi saja. Sementara, perenang muda yang baru, belum mendapat kesempatan berkompetisi di ajang besar," ujar Harlin saat dihubungi, Kamis.

Sebenarnya, lanjut Harlin, setelah PON Papua bergulir, sejumlah provinsi menggelar kejuaraan. Namun skalanya lebih kecil dari Indonesia Terbuka 2021. 

Baca juga: PRSI lakukan reformasi demi sukseskan Desain Besar Olahraga Nasional 
Baca juga: 39 rekor nasional renang terpecahkan di Peparnas Papua 


Kejuaraan ini bakal menerapkan protokol kesehatan ketat. Untuk itu, perlombaan dibagi menjadi dua sesi. Untuk Grup III dan IV bergulir pada pagi hari, sedangkan Grup I dan II bergulir pada siang hingga malam.

"Jadi, anak kecil pagi, yang senior terpisah. Karena masih dalam kondisi COVID-19. Kalau kita campur, ini akan membeludak dan banyak," kata Harlin.

PRSI pun berharap dengan digelarnya Indonesia Terbuka 2021, akan lahir bibit-bibit perenang potensial.

"Kami ingin mereka (atlet baru) bisa fight dengan atlet yang ada di pelatnas dan tampil pada PON Papua. Mereka akan mengasah mental," tutur Harlin.

Sebelumnya, Ketua Umum PB PRSI Anindya Bakrie dalam rakernas 2022 di Bali, 4-5 Desember 2021, mengatakan sebagai satu dari 14 cabang olahraga yang masuk dalam program unggulan Desan Besar Olahraga Nasional (DBON), PRSI bertekad melahirkan atlet-atlet berprestasi di pentas internasional.

Pihaknya bakal melakukan reformasi sebagai upaya untuk menyukseskan DBON yang tertuang dalam Perpres Nomor 86 tahun 2021.

"Renang masuk program DBON, dan berusaha keras untuk bisa masuk Olimpiade tidak dengan jalur undangan, melainkan lolos kualifikasi dengan limit yang ditetapkan," pungkas Anindya. 

Baca juga: KOI dorong PRSI aktif di organisasi regional dan internasional 
Baca juga: Menpora berharap rakernas PB PRSI hasilkan program yang mendukung DBON 

 

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021