Jakarta (ANTARA) - Dalam rangka mendukung pendidikan anak-anak di Indonesia, diperlukan kolaborasi berbagai pihak termasuk pemerintah dan industri. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek), Jumeri secara khusus mengapresiasi praktik kemitraan yang sudah terwujud untuk mendukung akses pendidikan anak Indonesia.

Bentuk kemitraan ini antara lain dalam keberlanjutan dukungan pencetakan dan pendistribusian sejumlah 43.000 eksemplar modul pembelajaran jarak jauh tingkat sekolah dasar (SD) untuk beberapa kabupaten/kota di wilayah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T).

Baca juga: Kemendikbudristek dorong percepatan PTM penuh

Kemudian, dukungan 1500 paket pendidikan daring berupa gawai, kuota internet untuk belajar dan program belajar bagi 50 sekolah dasar di 25 kabupaten/kota untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.

Selain itu, rehabilitasi 10 bangunan gedung sekolah dasar untuk persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka agar anak-anak punya fasilitas dan lingkungan belajar yang layak untuk pendidikannya.

Ada juga pemberian beasiswa pada 80 siswa SD di 8 kabupaten/kota untuk memotivasi minat belajar para siswa. Kemudian, dukungan 25.000 paket nutrisi pertumbuhan untuk anak usia 3 tahun ke atas di 6 kabupaten/kota untuk mendukung kecukupan gizinya.

Dukungan lainnya yakni 40.000 paket nutrisi pertumbuhan untuk anak usia 1 tahun ke atas yang diberikan pada pemerintah kabupaten/kota Sumedang provinsi Jawa Barat dan 10.000 paket nutrisi pertumbuhan untuk anak usia 1 tahun ke atas pada pemerintah daerah Kupang dan Flores, NTT.

"Kolaborasi ini kiranya dapat lebih diperluas baik dari sisi jangkauan kabupaten/kotanya, peserta didik yang menjadi sasaran dan perusahaan lain bisa berkontribusi lebih besar lagi untuk kemajuan pendidikan Indonesia," ujar dia dalam Konferensi Pers Virtual “Kolaborasi Gerakan Sosial Ayo Tunjuk Tangan”, Kamis.

Menurut Jumeri, kemitraan berwujud gerakan "Ayo Tunjuk Tangan" ini sejalan dengan program Merdeka Belajar sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

Baca juga: Alasan belajar harus menyenangkan

Dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, pemerintah berupaya mewujudkan meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing. Agenda pembangunan ini diiringi dengan penetapan kebijakan pendidikan pada peningkatan pemerataan layanan pendidikan berkualitas.

Lebih khusus mengenai program Merdeka Belajar yang kini menjadi gerakan Merdeka Belajar yaitu cita-cita menghadirkan pendidikan bermutu tinggi pada seluruh rakyat Indonesia.

Ada tiga hal yang menjadi ciri gerakan ini yakni angka partisipasi tinggi pada seluruh jenjang pendidikan, hasil pembelajaran berkualitas, mutu pendidikan merata baik secara geografis antar daerah maupun dari status sosial ekonomi.

Jumeri menegaskan, Merdeka Belajar berusaha merangkul semua pemangku kepentingan antara lain keluarga, tenaga pendidik, lembaga pendidikan, industri pemberi kerja dan masyarakat untuk menyukseskan pendidikan yang berkebudayaan, bermutu tinggi bagi semua rakyat Indonesia.

Pada masa pandemi COVID-19 saat ini, dia berpendapat terjadi penurunan hasil belajar, mengakibatkan ancaman putus sekolah, pernikahan dini, kekerasan anak dalam rumah tangga dan penurunan daya saing anak-anak.

Untuk itu, dia mendorong berbagai pihak untuk melakukan percepatan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) yang tak semata terbatas tetapi juga penuh sebagai upaya menghindari dampak penurunan hasil belajar atau ketertinggalan anak-anak akibat pandemi yang berkepanjangan.

"Saat ini jumlah peserta didik keaksaraan meningkat. Ini menunjukkan banyak anak yang putus sekolah. Jumlah peserta didik jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menurun, banyak orang tua menunda atau tidak menyekolahkan anaknya di jenjang PAUD," tutur dia.

Selain pada pendidikan, dia menambahkan orang-orang juga perlu lebih memperhatikan kesehatan anak baik secara fisik maupun mental sembari menerapkan protokol kesehatan 5M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas serta interaksi.

Upaya menjaga kesehatan anak juga melalui ajakan berolahraga rutin hingga pemenuhan asupan nutrisi untuk memperoleh manfaat yakni meningkatkan energi, kinerja otak, suasana hati (mood), mencegah berbagai penyakit dan penurunan berat badan.

"Jenis makanan sehat yang bisa kita sajikan pada anak antara lain sayuran, daging, telur, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian dan makanan laut serta susu. Susu jadi kebutuhan vital anak untuk tumbuh kembang yang optimal," kata Jumeri.

VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugianto, sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam kemitraan demi mendukung pendidikan anak-anak di Indonesia, berkomitmen ingin terus menginisiasi program-program keberlanjutan di seluruh Indonesia demi mendukung nutrisi dan hidrasi yang sehat, juga memberikan akses kemajuan pendidikan Indonesia.

Menurut dia, nutrisi dan edukasi menjadi kunci agar anak-anak bisa sehat dan siap menghadapi masa depan. Namun, hal ini dihadapkan pada kondisi 9 dari 10 anak Indonesia menghadapi tantangan akses edukasi dan nutrisi terutama di masa pandemi saat ini.

"Bebannya tidak hanya pada anak-anak tetapi juga tenaga pendidik, orang tua sehingga semakin banyak pihak terlibat secara kolektif bisa membantu menangani masalah ini ditangani lebih cepat," tutur dia.

Melalui inisiasi gerakan sosial "Ayo Tunjuk Tangan", perusahaannya ingin mengajak semakin banyak lapisan masyarakat berkolaborasi, ikut aktif mendukung dalam pemenuhan akses nutrisi dan edukasi untuk anak-anak Indonesia.

Baca juga: Akui luka lampau di "Si Kecil yang Terluka dalam Tubuh Orang Dewasa"

Gerakan ini sudah berjalan di 51 kabupaten/kota di Indonesia baik itu distribusi modul belajar maupun paket dukungan pendidikan daring baik itu gawai, program belajar maupun kuotanya, juga rehabilitasi bangunan SD, dengan harapan lingkungan belajar yang aman dan nyaman akan menjadi penyemangat baru bagi anak-anak terutama sudah mulai masa tatap muka.

Selain itu, ada juga ada beasiswa pada 800 siswa SD agar mereka punya semangat baru dalam menempuh pendidikannya dan paket nutrisi pertumbuhan untuk anak usia 3 tahun ke atas di berbagai kota di Indonesia.

"Harapan kami, inisiatif ini tidak berhenti di sini, kolaborasi ini bisa menginspirasi lebih banyak pihak, mitra, pemangku kepentingan untuk sama-sama memperkuat pendidikan dan akses nutrisi untuk anak-anak Indonesia," demikian kata Vera.


Baca juga: Cara Maudy Koesnaedi biasakan anak makan sayur dan buah

Baca juga: Lima cara ajak anak masuki dunia ilmu pengetahuan

Baca juga: Picu minat ilmu pengetahuan anak lewat beberapa kiat ini

Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021