Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menerima bantuan kemanusiaan dari Pemprov Sumatera Utara untuk penanganan korban terdampak bencana awan panas guguran Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang.

"Kami mewakili Ibu Gubernur Khofifah, sangat berterima kasih atas perhatian dan rasa persaudaraan yang dalam dan tidak ternilai ini. Salam hormat kami kepada Bapak Gubernur Sumut," ujar Pelaksana Harian Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono di Surabaya, Jumat.

Bantuan yang diberikan itu berupa keperluan sandang dan perlengkapan shalat, khusus untuk warga terdampak, yakni 2.000 lembar sarung, 1.000 lembar sajadah, 1.000 pasang mukena atau pakaian shalat untuk perempuan, dan 1.000 Al Quran.

"Perhatian ini sebagai wujud ikatan persaudaraan yang begitu erat antaranak bangsa," ucap Heru.

Mantan Bupati Tulungagung dua periode itu juga menyampaikan bahwa bantuan yang diterima sangat dibutuhkan masyarakat terdampak dan selanjutnya segera didistribusikan kepada warga di posko-posko pengungsian.

Pada kesempatan tersebut, Pj Sekdaprov Sumut Afifi Lubis menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan adalah bagian dari semangat persaudaraan.

"Kami merasakan sekali duka yang mendalam atas kejadian bencana yang menimpa kawan-kawan di Jawa Timur," katanya.

Rencananya, kata dia. pada Tahun 2022 Pemprov Sumut juga akan menyerahkan bantuan berupa bantuan keuangan daerah bagi korban bencana alam di Jawa Timur, khususnya di Lumajang.

Sementara itu, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menaikkan status Gunung Semeru di Lumajang dari Waspada Level 2 menjadi Siaga Level 3.

"Tingkat aktivitas Gunung Semeru dinaikkan mulai 16 Desember 2021 pukul 23.00 WIB," kata Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono dalam keterangannya di Jakarta.

Kenaikan status itu mengingat aktivitas Gunung Semeru masih tinggi dan telah terjadi peningkatan jarak luncur awan panas guguran serta aliran lava.

Dia mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021