Malang (ANTARA) - Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meluncurkan produk ternak andalannya, yakni UMM Profeed, dengan harapan mampu membantu meningkatkan produktivitas para peternak sapi.

Koordinator Prioritas Riset Nasional (PRN) UMM Prof Dr Indah Prihartini dalam keterangan tertulis yang diterima di Malang, Jawa Timur, Sabtu mengatakan ada enam penelitian yang sedang dilakukan.

"Tiga penelitian dilakukan oleh tim dari pertanian dan tiga lainnya oleh tim prodi peternakan. Salah satu hasil risetnya adalah beberapa produk UMM Profeed," katanya.

Produk yang diluncurkan tersebut merupakan pengganti susu induk atau biasa yang disebut dengan calf milk replacer (CMR). Susu tersebut berguna untuk memberikan nutrisi bagi anak sapi dalam tumbuh kembangnya.

Indah, panggilan akrabnya, mengatakan bahwa produk ini memiliki beragam kelebihan ketimbang produk lokal lainnya, di antaranya UMM Profeed bisa digunakan sebagai substitusi pakan impor yang harganya cukup tinggi. Dengan kualitas yang sama, UMM Profeed hadir dengan harga yang relatif terjangkau.

Selain itu, produk ini juga menggunakan bahan ramah lingkungan karena menggunakan limbah dari keju. Nutrisi yang terkandung juga seimbang, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan sapi lebih baik.

“Tidak hanya itu, daya larut dari CMP ini juga bagus, sehingga nutrisi bisa lebih mudah dicerna oleh sapi-sapi muda. Hal inilah yang membedakan antara UMM Profeed dengan produk lokal lain. Produk garapan para dosen FPP UMM ini sebelumnya juga sudah didisemniasi 300.400 peternak yang ada di 10 kabupaten/kota di Jawa Timur,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Dekan FPP UMM Dr Aris Winaya mengungkapkan rasa bangganya. Tidak hanya produk ternak untuk sapi, FPP UMM juga telah menyiapkan beragam produk lain untuk meningkatkan produktivitas di bidang pertanian dan peternakan, di antaranya pupuk, pakan burung hingga pakan unggas.

“UMM Profeed ini ditargetkan untuk diproduksi secara terus menerus, sehingga mampu memberikan dampak positif bagi para peternak sapi dalam waktu yang lama,” ujar Aris.

Sementara itu, Rektor UMM Dr Fauzan menilai agenda ini merupakan salah satu perjalanan akademik yang menarik. Karena masih harus melewati proses hulu hilir, sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Begitu juga dengan proses pemasaran yang bisa dirancang dengan baik agar UMM Profeed bisa sampai di tangan para peternak.

Fauzan juga mengapresiasi para mahasiswa yang turut aktif dalam riset penelitian pakan ternak terkait.
Menurutnya, keikutsertaan tersebut adalah langkah dan pengalaman yang strategis untuk mengantarkan mahasiswa menjadi lebih baik.

“Sehingga bisa sejalan dengan program UMM Pasti yang sudah dijalankan oleh Kampus Putih sejak lama. Semoga ada produk-produk penelitian lainnya yang bisa dikembangkan dan diluncurkan,” ujarnya.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021