Tanpa air tidak mungkin kita bisa mencapai ketahanan pangan, kedaulatan pangan, dan kemandirian pangan.
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menjajal pengalaman berwisata dengan mendayung perahu naga bersama para menteri di Bendungan Ladongi, Sulawesi Tenggara, Selasa.

Presiden Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjadi pendayung perahu naga.

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjadi penabuh gendang untuk mengatur irama pergerakan perahu dan memberi semangat kepada para pendayung.

Dari video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, tampak perahu naga yang dikendarai Presiden Jokowi dan para menteri diisi 15 pendayung, seorang penabuh gendang, dan seorang pengatur arah perahu yang berdiri paling belakang.

Meski para pendayung tampak kurang kompak mengayunkan dayungnya, perahu naga tersebut melaju dan mengelilingi bendungan sekitar 15 menit.

"Hanya yang ngedrum kurang keras, jadi yang dayung kurang semangat. Bunyinya dum, dum, dum harusnya drum, drum, drum jadi semangat," kata Presiden Jokowi berkomentar setelah selesai mendayung.

Presiden Jokowi datang ke Bendungan Ladongi untuk meresmikan bendungan yang memiliki kapasitas 45,9 juta meter kubik dengan luas lahan 222 hektare tersebut.

Bendungan Ladongi nantinya akan bisa mengairi sawah-sawah di sejumlah kabupaten di sekitarnya, yakni Kolaka Timur, Konawe, Konawe Selatan, dan Kolaka.

Kepala Negara berharap kehadiran bendungan tersebut bisa memenuhi kebutuhan air untuk pertanian dalam rangka mendukung kemandirian, kedaulatan, dan ketahanan pangan.

"Tanpa air tidak mungkin kita bisa mencapai yang namanya ketahanan pangan yang baik, kedaulatan pangan yang baik, dan kemandirian pangan yang baik," ungkap Presiden.

Di samping untuk fungsi irigasi bagi empat kabupaten di sekitarnya, Bendungan Ladongi juga memiliki potensi sebagai salah satu destinasi wisata, terutama wisata air.

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bendungan Ladongi juga berfungsi untuk penyediaan air baku sebanyak 120 liter per detik, reduksi banjir sebesar 176,6 meter kubik per detik, dan potensi listrik sebesar 1,3 megawatt.

Bendungan tersebut dibangun pada 2016-2021 dengan biaya Rp1,2 triliun.

Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut, yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, dan Pj. Bupati Kolaka Timur Sulwan Aboenawas.

Baca juga: Presiden: Bendungan Ladongi potensial jadi destinasi wisata di Sultra

Baca juga: Presiden resmikan Bendungan Ladongi di Sulawesi Tenggara

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021