Jakarta (ANTARA) - BPJS Kesehatan mencatat sistem antrean daring yang terkoneksi dengan Mobile JKN sudah mencapai 1.263 rumah sakit (95,18 persen) dari target sebanyak 1.327 rumah sakit.
 
"BPJS Kesehatan berupaya mendongkrak mutu layanan kepada peserta melalui optimalisasi antrean daring," ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti dalam public expose: Kaleidoskop Tahun 2021 dan Outlook Tahun 2022 yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.
 
Ia menyampaikan Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA) merupakan salah satu kanal digital BPJS Kesehatan yang pemanfaatannya mengalami peningkatan pesat, dari 281.872 pemanfaatan pada Januari 2021 menjadi 421.809 pemanfaatan pada November 2021.

Baca juga: BPJS Kesehatan proyeksikan penerimaan iuran JKN-KIS Rp137,42 triliun
 
Selain itu, BPJS Kesehatan juga menghadirkan Chat Assistant JKN (CHIKA) sejak Desember 2019, yaitu pelayanan informasi dan pengaduan melalui chatting yang direspons oleh robot.
 
"Tak hanya itu, kami juga melakukan simplifikasi layanan bagi pasien thalassemia mayor dan hemofilia yang menjalani terapi rutin di rumah sakit," kata Ghufron.
 
Ia menambahkan untuk memudahkan peserta mendapatkan informasi, BPJS Kesehatan pun mengubah Nomor BPJS Kesehatan Care Center 1500 400 menjadi 165.
 
"Itu agar lebih mudah diingat peserta yang membutuhkan informasi atau hendak melakukan pengaduan," ucapnya.
 
Bagi masyarakat dan peserta JKN-KIS yang berada di daerah perifer, lanjut dia, BPJS Kesehatan menghadirkan layanan jemput bola melalui Mobile Customer Service (MCS).

Sampai November 2021, lanjutnya, ada 188.954 peserta JKN-KIS yang dilayani MCS, 72 persen diantaranya merupakan peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI). Tercatat ada 216.000 transaksi yang dilakukan dalam 6.133 kegiatan MCS.
 
"Hingga 30 November 2021, jumlah peserta JKN-KIS telah mencapai 229.514.068 jiwa," paparnya.

Baca juga: BPJS Kesehatan perkuat peran FKTP dalam penyediaan layanan primer

Baca juga: TNI siap bantu BPJS Kesehatan jadi sumber informasi JKN-KIS
 
Untuk memperluas dan meningkatkan akurasi data kepesertaan, lanjut dia, sepanjang tahun 2021 BPJS Kesehatan telah memperkuat sinergi dengan Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Pertahanan, BP Jamsostek, Kementerian Koperasi dan UKM, Kepolisian Negara RI, pemerintah daerah, hingga universitas.
 
Ia menambahkan peningkatan mutu pelayanan kesehatan juga digenjot BPJS Kesehatan melalui penguatan jalinan sinergi dengan fasilitas kesehatan milik pemerintah maupun swasta, termasuk memberikan apresiasi bagi sejumlah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan rumah sakit yang paling berkomitmen mengedepankan mutu pelayanan bagi peserta JKN-KIS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021