Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Islam Iran memperingati haul kedua panglima Mayor Jenderal (Mayjen) Qasem Soleimani, yang dinilai telah mengabdikan diri dan kehidupannya untuk masyarakat Iran, umat Islam, serta perdamaian dan keamanan di kawasan Timur Tengah.

Menurut keterangan tertulis yang dikeluarkan oleh Kedubes Iran, Jakarta, Senin, Soleimani dianggap telah sejalan dengan kebijakan prinsip Republik Islam Iran dalam membantu mewujudkan dan memelihara perdamaian dan stabilitas di tingkat regional dan internasional.

Ia juga dianggap sangat berjasa dalam upaya memerangi terorisme internasional dan kelompok teroris yang berkembang di kawasan Timur Tengah.

Oleh karena itu, ia dinilai pantas disebut sebagai panglima perdamaian dan pahlawan perang melawan terorisme.

Baca juga: Ribuan warga Irak serukan slogan anti-AS peringati kematian Soleimani

Walau demikian, lewat pernyataan tertulis itu Kedubes Iran menilai bahwa pemerintah Amerika Serikat yang menerapkan standar ganda dalam perlawanan terhadap terorisme, merencanakan dan melakukan serangan terhadap Soleimani yang merupakan pejabat tertinggi Republik Islam Iran yang saat itu sedang mengunjungi Irak.

Kedubes Iran juga mengatakan tindakan AS itu dinilai sebagai pesan dukungan pemerintah AS bagi kelompok teroris dan secara terang-terangan mengungkap kebohongan klaim anti-terorisme oleh AS.

Wafatnya Soleimani, Abu Mahdi al-Mohandis dan teman-temannya itu tidak hanya mengurangi semangat perlawanan terhadap terorisme. Sebaliknya, lebih memperkokoh persatuan berbagai bangsa di kawasan dan meningkatkan semangat perlawanan mereka terhadap ekstremisme.

Dalam upaya melawan terorisme, Soleimani dinilai telah mengambil beberapa langkah, seperti mendukung berbagai kaum minoritas suku dan agama di Irak, memprioritaskan keamanan dan solidaritas di kawasan, mencegah penyebaran tindakan dan serangan teror ke negara dan kawasan lain, khususnya Eropa, dan sebagainya.

Baca juga: Kematian Mayjen Soleimani tidak hentikan perlawanan terhadap terorisme

Pemerintah Iran, menurut pernyataan Kedubes, menuntut pertanggungjawaban AS yang diduga telah membunuh Soleimani.

Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran juga bekerja sama dengan lembaga lain untuk mengadili para pelaku.

Langkah lainnya adalah dengan mendorong keluar pasukan AS yang ditempatkan di pangkalan Ayn al-Asad, Irak, dan mendaftarkan posisi hukumnya di berbagai forum internasional untuk mencegah kemungkinan tindakan permusuhan serupa.

Selain itu, mereka juga melakukan upaya khusus untuk mencegah distorsi realitas oleh AS dan penyalahgunaan terhadap kemampuan dan kewenangan organisasi internasional, membentuk komite investigasi bersama Iran-Irak untuk menindaklanjuti kasus teror terhadap Soleimani dan rombongannya, dan menjatuhkan sanksi kepada para pelaku dan penyuruh tindakan teror tersebut.

Baca juga: Dubes Iran kembali kutuk aksi AS atas kematian Mayjen Qasem Soleimani
​​​​​​​
Baca juga: Utusan khusus PBB sebut serangan AS ke Soleimani "langgar hukum"

Pewarta: Katriana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022