Jakarta (ANTARA) - Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang berkolaborasi dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk menjalankan program Pelatihan Kepatuhan Persaingan Usaha berbasis teknologi.

Pelatihan ini lahir dari kesamaan visi Grab dan KPPU untuk mewujudkan persaingan usaha yang sehat bagi seluruh pihak yang berada di dunia bisnis, termasuk UMKM, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yang mengatur tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat serta aturan-aturan terkait lainnya.

“KPPU mengapresiasi inisiatif Grab dalam melaksanakan program Pelatihan Kepatuhan Persaingan Usaha di Indonesia sebagai bentuk kepatuhannya terhadap peraturan yang berlaku," ujar Deputi Bidang Kajian dan Advokasi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) RI Taufik Ariyanto Arsad, dalam keterangan pers pada Sabtu.

Baca juga: GrabMerchant Awards 2021 apresiasi ratusan mitra merchant GrabFood

Melalui kolaborasi ini, KPPU membantu Grab merancang materi pelatihan untuk meningkatkan pemahaman ribuan karyawan Grab Indonesia tentang tata kelola perusahaan yang baik, atau good corporate governance.

Program pelatihan mengupas ketaatan pada peraturan persaingan usaha, merancang perjanjian usaha yang sehat bagi perusahaan serta pemain lain, dan kemitraan sehat antara bisnis besar dan UMKM.

"Melalui kerja sama ini, kami juga akan mendapatkan contoh dan umpan balik mengenai cara terbaik dalam melaksanakan pelatihan serupa ke depannya," tambah Taufik.

Program pelatihan juga menekankan pentingnya mendasari kemitraan dengan pelaku UMKM pada prinsip saling membutuhkan, saling percaya, saling menguatkan, dan saling menguntungkan. Selain itu, Grab juga memastikan adanya proses pengembangan, atau alih keterampilan, di bidang produksi dan manufaktur, pemasaran, pembiayaan, sumber daya manusia, dan teknologi ketika menggandeng UMKM.

Baca juga: Grab jadi transportasi daring pertama di aplikasi JakLingko

Ridzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia menuturkan bahwa kolaborasi Grab dengan KPPU merupakan kelanjutan dari hubungan yang telah terbina dengan erat.

“Program Pelatihan Kepatuhan Persaingan Usaha adalah realisasi dari buah pemikiran Grab dan KPPU. Kami berbagi visi serupa, yaitu mendorong iklim usaha dan tata kelola perusahaan yang sehat untuk menjaga keseimbangan dan inklusivitas pertumbuhan ekonomi," kata Ridzki.

Dengan menghadirkan program pelatihan kepatuhan persaingan usaha, Ridzki yakin dapat memperkuat komitmen terhadap aturan yang berlaku di Indonesia.

Sementara itu Neneng Goenadi, Country Managing Director of Grab Indonesia, menambahkan bahwa Grab memiliki semangat ‘Berjuta Yang Pertama’, di mana perusahaan menggunakan teknologi Grab untuk menghadirkan terobosan dalam kegiatan sehari-hari.

"Dengan semangat ini, program Pelatihan Kepatuhan Persaingan Usaha akan dilakukan sepenuhnya melalui platform belajar daring di organisasi internal kami, yaitu GrabLearn," kata Neneng.

Selain dilakukan secara online, pelatihan juga menggunakan metode-metode kreatif, mulai dari studi kasus, simulasi peran, dan kuis interaktif, untuk mengoptimalkan penyerapan materi oleh peserta latihan.

Program pelatihan tersebut merupakan bagian dari rangkaian inisiatif kepatuhan persaingan usaha yang telah dilaksanakan Grab. Pada 2021, Grab mengikuti Executive Forum Kepatuhan Persaingan Usaha yang materinya disampaikan langsung oleh jajaran komisioner KPPU.

Grab dan KPPU telah melaksanakan kegiatan Level-Up UMKM di Omah Kemitraan di Kantor KPPU Yogyakarta sebagai rangkaian talkshow dan pelatihan digital, termasuk social media marketing dan fotografi produk, untuk mitra UMKM.


Baca juga: Tiga raksasa digital bergabung kawal Solo jadi "Smart City"

Baca juga: Sandiaga Uno: Data akan permudah ambil kebijakan yang sangat praktis

Baca juga: Menparekraf harap kolaborasi dengan Grab Indonesia dapat berkelanjutan

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022