Jakarta (ANTARA) - OVO diklaim menjadi layanan dompet digital paling laku di Indonesia dengan komposisi pengguna sebesar 58,9 persen selama 2021, menurut survei “Fintech Report 2021: The Convergence of (Digital) Financial Services” oleh Dailysocial.id.

"Kami sangat menghargai kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada OVO. Kepercayaan ini merupakan sebuah peluang besar untuk mewujudkan misi OVO dalam mendukung upaya pemerintah mendorong literasi dan inklusi keuangan di Indonesia,” ujar Head of Corporate Communication OVO Harumi Supit dalam keterangannya, Rabu.

Lebih lanjut, menurut “Fintech Report 2021: The Convergence of (Digital) Financial Services” rata-rata penggunaan e-money tertinggi sekitar 2-3 hingga 4-6 kali per bulan, mengingat bahwa dompet digital seringkali dipakai untuk berbagai jenis transaksi, terutama transfer uang, top-up, e-commerce, maupun investasi.

Baca juga: Damri gunakan ShopeePay untuk pembayaran digital

Baca juga: Pandemi dorong peningkatan penggunaan pembayaran digital


Sementara terkait penggunaan layanan dompet digital pada UMKM Survei Mandiri Institute bertajuk “Situasi Terkini UMKM Awal Q2-2021” menyebutkan bahwa mayoritas UMKM yang sudah mengenal pembayaran digital atau sebanyak 72 persen cenderung memilih OVO.

Sementara menurut laporan CORE Indonesia, setelah bergabung dengan OVO, sejumlah 8 dari 10 UMKM yang sebelumnya tidak memiliki akses bank kini mengenal produk-produk perbankan, sementara 71 persen dari mereka mengalami peningkatan literasi keuangan digital, dan mulai menjalankan pencatatan keuangan secara lebih rutin.

Berkaca dari temuan tersebut, OVO memandang pembayaran digital merupakan pintu gerbang akses ekosistem layanan keuangan yang lebih luas tentunya hal itu berguna mendukung pemerintah dalam mewujudkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

OVO berkomitmen untuk senantiasa memberikan kemudahan bagi masyarakat, terutama segmen unbanked, dengan berupaya memperluas ekosistem offline melalui kerja sama dengan berbagai mitra lewat mini market, pasar swalayan, dan juga lewat e-commerce.

“OVO memandang pembayaran digital selaku pintu gerbang akses ekosistem layanan keuangan yang lebih luas. Filosofi ekosistem terbuka yang dianut OVO, di mana OVO terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, telah memungkinkan OVO untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang nyaman, aman, dan terjangkau, antara lain melalui inovasi produk layanan keuangan seperti asuransi, investasi, maupun pinjaman,” imbuh Harumi.

Baca juga: GoTo dukung "cashless society" rilis QRIS di warung Mitra Tokopedia

Baca juga: Pengamat: Integrasi Gopay-Bank Jago permudah akses layanan keuangan

Baca juga: GoPay: Integrasi dengan Jago bantu dukung inklusi keuangan


Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022