Ini memperlihatkan bahwa upaya pengentasan kemiskinan harus lebih tinggi di pedesaan karena jaraknya ke garis kemiskinan semakin jauh dibanding perkotaan
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks kedalaman kemiskinan menurun pada September 2021 menjadi 1,67 dari 1,71 pada Maret 2021 dan 1,75 di September 2020.

Jika dilihat dari daerahnya, indeks kedalaman kemiskinan pada September 2021 tercatat lebih tinggi di pedesaan yakni 2,25, dibandingkan dengan di perkotaan yaitu 1,23.

"Ini memperlihatkan bahwa upaya pengentasan kemiskinan harus lebih tinggi di pedesaan karena jaraknya ke garis kemiskinan semakin jauh dibanding perkotaan," tutur Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono dalam Konferensi Pers Profil Kemiskinan di Indonesia September 2021 di Jakarta, Senin.

Indeks kedalaman kemiskinan adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.

Baca juga: BPS: Jumlah penduduk miskin turun jadi 26,5 juta per September 2021

Selain indeks tersebut, Margo menuturkan terdapat dimensi lain yang perlu diperhatikan dalam persoalan kemiskinan yakni indeks keparahan kemiskinan yang memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin.

Indeks keparahan kemiskinan pada September 2021 juga tercatat menurun dari Maret 2021 yang sebesar 0,424 dan September 2020 sebesar 0,47 menjadi 0,418.

Jika dilihat lebih dalam, indeks keparahan kemiskinan di pedesaan pada September 2021 lebih besar yakni 0,59 daripada perkotaan yaitu 0,29.

"Ini berarti varian pengeluaran penduduk miskinnya lebih tinggi di desa daripada di kota," tegasnya.

Jika melihat trennya, ia mengatakan indeks keparahan kemiskinan di desa pun sedikit meningkat yakni dari 0,57 pada Maret 2021, sedangkan di perkotaan menurun dari 0,31.

Baca juga: BPS sebut kemiskinan turun lebih cepat di pedesaan

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022