Surabaya (ANTARA) - Kunjungan kapal peti kemas di Terminal Teluk Lamong (TTL) Surabaya, Jawa Timur, selama 2021 meningkat sebesar 20 persen dibanding 2020, dari 1.101 unit menjadi 1.320 unit, karena peningkatan kunjungan kapal-kapal ad hoc luar negeri.

Direktur Operasi dan Teknik PT TTL Surabaya Warsilan kepada wartawan di Surabaya, Rabu mengatakan untuk 2022, TTL tetap optimistis bisa menggenjot kinerjanya dengan tetap membukukan laba di atas target perusahaan.

"Melihat kinerja tahun 2021, kami berharap TTL dapat terus meningkatkan kinerja di tahun-tahun selanjutnya. Strategi pemasaran, inovasi, operasi prima dan peningkatan pelayanan pelanggan tetap menjadi kunci utama," katanya.

Ia mengatakan, TTL juga memastikan layanan operasional selama 24 jam dalam 7 hari seminggu, sebagai wujud komitmen untuk menjaga kelancaran logistik Indonesia.

Warsilan mengatakan peningkatan kunjungan juga disebabkan adanya penambahan service baru yakni CIS service yang sandar di TTL setiap minggunya.

Selain itu, peningkatan yang signifikan terjadi pada kapal peti kemas dalam negeri yang disebabkan oleh banyaknya produk sawit dan turunannya, kemudian produk cangkang yang dulunya ditangani kapal curah kering, kini beralih menggunakan moda kapal peti kemas.

Sementara itu, TTL juga mencatatkan kenaikan kunjungan kapal curah kering sebesar 32,5 persen, dari 77 unit (3.280.696 GT) pada 2020 menjadi 102 unit (4.294.281 GT) pada 2021.

"Dari segmen curah kering, peningkatan kunjungan kapal dipengaruhi peningkatan produksi dari beberapa cargo owner. Sedangkan, peningkatan GT terjadi seiring dengan semakin banyaknya kapal yang sandar di Terminal Teluk Lamong dengan trend upsizing kapal dengan GT yang lebih besar," katanya.

Pewarta: Abdul Malik
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022