Jakarta (ANTARA) -
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyampaikan bahwa terdapat dua formula dalam pengembangan vaksin BUMN, yakni ajuvan alum dan ajuvan CPG.
 
"Kita mengembangkan dua formula untuk vaksin BUMN, yakni menggunakan ajuvan alum dan CPG," ujar dia dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
 
Ia mengatakan dalam pengembangan vaksin COVID-19 itu Bio Farma bekerja sama dengan Baylor College of Medicine USA.
 
Ia mengatakan pengembangan vaksin BUMN merupakan bagian dari antisipasi seandainya pengembangan vaksin lainnya mengalami risiko keterlambatan atau kegagalan.

"Pengembangan vaksin BUMN kita lakukan untuk menjadi opsi seandainya nanti ada faktor-faktor keterlambatan atau kegagalan dari vaksin lainnya," tuturnya.

Baca juga: Kemenperin dukung pengembangan Vaksin Merah Putih dan BUMN

Ia mengemukakan vaksin BUMN dengan formula ajuvan alum telah melakukan tahapan uji klinis pada awal Desember 2021.
 
"Dan sampai hari ini, sudah dilakukan penyuntikan kedua terhadap 30 orang dewasa dan 30 orang sebagai pembanding, termasuk lansia," katanya.
 
Vaksin BUMN formula ajuvan CPG, lanjut dia, baru akan memulai uji tahap satu pada awal Februari 2022.

Honesti menyampaikan vaksin BUMN itu sudah didaftarkan ke WHO agar dunia bisa mengetahui perkembangan vaksin dari negara lain.

Ia berharap, vaksin itu mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Juli 2022, kemudian dilakukan proses produksi.

"Jika semua lancar akan segera produksi di kapasitas Bio Farma. Kami sudah menyiapkan total kapasitas 250 juta dosis per tahun," katanya.

Baca juga: Askrindo jamin asuransi aset-pengangkutan vaksin COVID-19 Bio Farma
Baca juga: DPR dorong BUMN Farmasi bersinergi terkait diplomasi penyediaan vaksin
Baca juga: Erick: Vaksin gotong royong tak pakai APBN dan vaksin bantuan

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022