Yogyakarta (ANTARA) - Universitas Gadjah Mada (UGM) membuka layanan vaksinasi dosis ketiga atau penguat bagi masyarakat umum pada 31 Januari 2022.

"Kami akan buka untuk umum tanggal 31 dengan kapasitas 2.000 hingga 2.500 pendaftar," kata Ketua Satgas COVID-19 UGM, Rustamaji di Yogyakarta, Senin.

Untuk mendapat vaksinasi itu, katanya, masyarakat umum pada Senin (31/1) dapat melakukan pendaftaran melalui http://ugm.id/Vaksinumum.

UGM, kata dia, mulai menggelar program vaksinasi lanjutan atau suntik booster di Grha Sabha Pramana UGM pada Sabtu (22/1), yang diutamakan bagi civitas UGM.

Baca juga: Pokja Genetik UGM: Vaksinasi kurangi risiko keparahan akibat Omicron

Ia menerangkan vaksinasi penguat dilayani bagi peserta yang telah melakukan pendaftaran secara daring.

Peserta vaksinasi lanjutan adalah masyarakat yang telah menerima vaksinasi primer lengkap dengan jenis vaksin Sinovac, Sinopharm, serta AstraZeneca pada dosis pertama dan kedua.

Jarak antara vaksinasi kedua dengan vaksin penguat, kata dia, minimal enam bulan mengacu pada Surat Edaran nomor HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster). "Jaraknya enam bulan sesuai dengan program," kata dia.

Pemberian vaksin COVID-19 dosis ketiga dinilai penting untuk meningkatkan antibodi terhadap virus SAR-CoV-2.

Selain layanan vaksinasi di Grha Sabha Pramana, UGM juga melayani vaksinasi lanjutan di Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM untuk masyarakat berusia di atas 18 tahun.

UGM menyiapkan 14 ribu dosis vaksin untuk melayani vaksinasi lanjutan di GSP selama beberapa hari ke depan. Hingga hari ini, dosis yang telah diberikan sebanyak 4.970 dosis.

"Tetapi, jika diperlukan kami masih bisa meminta tambahan sebanyak 2.500 dosis," kata Rustamadji.

Vaksinasi ketiga ini, katanya, menggunakan jenis vaksin Pfizer sebagai vaksin heterolog. Sebelumnya platform yang digunakan untuk vaksinasi dosis pertama dan kedua yang diselenggarakan UGM adalah vaksin Sinovac.

Baca juga: Epidemiolog UGM : Vaksinasi COVID-19 timbulkan rasa aman semu

Baca juga: Epidemiolog: Program vaksinasi jangan buat masyarakat lengah


"Dua kali dosis vaksin primer kita menggunakan Sinovac, tapi yang ketiga ini dengan Pfizer agar lebih heterolog, karena pemerintah memandang akan lebih mampu meningkatkan daya kekebalan dan daya tahan tubuh kita," kata dia.

Untuk menyukseskan pelaksanaan vaksinasi lanjutan ini, kata Rustamadji, pihaknya mengerahkan sekitar 120 tenaga kesehatan yang secara bergantian akan terlibat dalam 6 kali kegiatan vaksinasi hingga akhir Januari ini.

"Mereka terbagi menjadi 23 tim yang masing-masing beranggotakan empat orang," kata dia.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022