Jakarta (ANTARA) - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT PGN Tbk dan Universitas Gadjah Mada (UGM) menandatangani kerja sama pengembangan kapabilitas sektor energi.

"Program kerja yang akan dilakukan ke depannya tidak terbatas pada bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM), tapi juga memberikan peluang untuk bentuk kerja sama lain yang potensiaI dilakukan oleh para pihak," ujar CEO PGN Subholding Gas M Haryo Yunianto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Penandatangan tersebut dilaksanakan oleh Rektor UGM Prof Panut Mulyono dan CEO PGN Subholding Gas M Haryo Yunianto di Yogyakarta, Jumat.

Haryo menambahkan di tengah masa transisi energi menuju Energi Baru Terbarukan (EBT) maka gas bumi memiliki peluang besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas energi bersih.

Baca juga: PGN perkuat pasokan dan infrastruktur gas saat transisi energi

"Sebagai salah satu alternatif sumber energi bersih, dengan karakter sebagai energi fosil yang paling bersih jika dibandingkan sumber energi terbarukan lainnya, maka gas bumi dapat menjadi peluang yang bisa dimaksimalkan oleh PGN. Inti kerja samanya adalah riset, kami akan bersama-sama mengkaji strategi yang terbaik," ujarnya.

Ia berharap dari kerja sama tersebut dapat mendorong percepatan transformasi sektor energi dari ketergantungan pada bahan bakar fosil ke era baru energi terbarukan dengan gas bumi yang akan mengisi masa transisi energi tersebut.

Haryo juga menyebutkan sebagai salah satu kampus yang mencetak banyak lulusan terbaik di Indonesia, menjadi kebanggaan bagi PGN dapat melanjutkan kerja sama dengan UGM, setelah sebelumnya pada 2019 telah bekerja sama melalui program beasiswa pendidikan dan dana bantuan proyek peta udara.

"UGM telah ditunjuk sebagai Sekretariat Kampus Merdeka dan diharapkan dari kerja sama ini dapat meningkatkan kesempatan SDM hasil didikan UGM untuk mendapatkan akses lebih ke dunia kerja maupun berkontribusi lebih dalam industri energi pasca-kelulusannya," tambah Prof Panut Mulyono.

Baca juga: Rektor UGM tidak ingin Program Merdeka Belajar menghasilkan generalis

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022