Jakarta (ANTARA News) - Tiga prajurit TNI yang menjadi korban penghadangan dan penyerangan kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM), masih dirawat di Unit Kedokteran Militer, Poliklinik Bedah, RSPAD Gatot Soebroto.

Ketiga prajurit yang dirawat tersebut sebagian besar ditembak ketika melakukan patroli keamanan di Kabupaten Puncak Jaya, Papua.

Sertu Kamaruzaman dari Kopassus tertembak pada 28 Mei di Distrik Ilu, Puncak Jaya. Tiba-tiba tiga orang bersenjata yang diduga OPM melakukan penyerangan dan mengakibatkan telinga kirinya terluka.

Hal yang sama dialami Pratu Kadek Widana dari Yonif 751/BS yang tertembak saat melakukan patroli di kawasan Puncak Jaya, Papua pada 5 Juli 2011.

Akibat insiden penembakan itu, tangan kanannya tertembus peluru hingga tulangnya pecah.

Sementara itu Pratu Herber yang tengah melakukan patroli keamanan di Puncak Senyum, Puncak Jaya diserang pada 12 Juli 2011.

Dalam penyerangan itu, ia mengalami luka di tangan kanannya hingga tiga jarinya patah.

Rencananya ketiganya akan dijenguk Menteri PertahananPurnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo.

Terkait berbagai insiden di Papua belakangan ini, Menteri Pertahanan Purnomo menyatakan pemerintah akan menindak tegas setiap gerakan separatis.

"Karena hal itu menyangkut kedaulatan dan keutuhan negara Kesatuan Republik Indonesia serta Keselamatan Bangsa," katanya. (R018)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011