Jakarta (ANTARA News) - Apakah manusia dan para Autobot, robot canggih asal planet Cybertron yang dapat berubah bentuk menjadi ragam kendaraan, sudah benar-benar bersekutu demi melindungi bumi sebagai tempat tinggal bersama?

Apakah dua spesies yang berbeda peradaban tersebut memang saling percaya dan terbuka satu sama lain? Dan bagaimana nasib Megatron dan kelompoknya, para Deceptiocon? Apakah mereka masih di bumi?

Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut mengalirlah cerita sekuel film ketiga Transformers: Dark of the Moon yang masih disutradarai oleh Michael Bay, produser eksekutif Steven Spielberg, dikerjakan oleh studio "DreamWorks Pictures" serta dibintangi Shia LaBeouf sebagai pemeran utama.

Film ini mengambil latar waktu saat Sam Witwicky (Shia LaBeouf) sudah lulus kuliah dan bahkan mendapat medali penghargaan dari Presiden AS Barack Obama karena jasanya menyelamatkan dunia, namun masih belum mendapatkan pekerjaan hingga harus menumpang di rumah pacarnya, Carly Spencer (diperankan model Victoria`s Secret asal Inggris, Rosie Huntington-Whiteley).

Carly adalah karakter baru setelah pemeran pacar Sam dalam dua film sebelumnya, Megan Fox (memerankan Mikaela Banes) tidak dilanjutkan kontraknya.

Selain menganggur, Sam pun harus melepaskan mobil kesayangannya Bumblebee yang diminta menjaga titik-titik penting bumi bersama Autobot lain, Optimus Prime (sejak masih dalam serial televisi suaranya tetap diisi Peter CUllen), Ironhide, Ratchet, Sideswipe. Sam yang masih harus menjalani rentetan wawancara pekerjaan juga mendapati sang pacar mendapatkan hadiah mobil BMW senilai 200.000 dolar AS dari atasannya, Dylan Gould (Patrick Dempsey).

Sementara itu, dalam satu penyelidikan di Chernobyl, Optimus Prime mendapati sisa bahan bakar kapal terakhir Autobots yang berhasil melarikan diri dari Cybertron saat perang dengan Decepticon, Ark. Kapal itu mengangkut pemimpin besar Autobot, Sentinel Prime (pengisi suara Leonard Nimoy, pemeran kapten Spock dalam Star Trek).

Optimus memaksa kepala Badan Intelijen Nasional AS Charlotte Mearing (Frances McDormand) menceritakan rahasia manusia di bulan.

Mearing mengatakan bahwa pada misi 20 Juli 1969, saat misi Apollo 11 mendarat di bulan, dua awak Apollo, Neil Amstrong dan Buzz Aldrin menemukan kapal luar angkasa raksasa dan diperintah untuk merahasiakan hal tersebut.

Optimus dan Autobot lain pun pergi ke bulan untuk membawa Sentinel Prime dan lima pilar. Pilar adalah alat untuk menciptakan jembatan teleportasi luar angkasa dan hanya Sentinel Prime yang dapat mengaktifkan pilar-pilar tersebut.

Keadaan yang tampak baik-baik saja itu berubah saat Sam menyadari bahwa orang-orang yang terlibat dalam misi ke bulan baik dari AS maupun Uni Soviet satu demi satu terbunuh. Bersama dengan Seymour Simmons (John Turturro), bekas karyawan NASA yang nyentrik, Sam menyelidiki kejadian tersebut.

Hasil penyelidikan mereka pun mengejutkan dan bahkan membawa Sam, pasukan Letkol William Lennox (Josh Duhamel) dan veteran perang Robert Epps (Tyrese Gibson) harus bertarung di Chicago demi menyelamatkan umat manusia sekaligus membebaskan Carly yang disandera Gould.

Namun tentu pertarungan sebenarnya terjadi antara para Autobot dan Decepticon pimpinan Megatron (pengisi suara Hugo Weaving) yang masih dalam keadaan terluka. Perpaduan efek yang dikerjakan oleh tim "Industrial Light and Magic" milik sutradara Geoge Lucas menuntut penonton untuk tidak sering mengedipkan mata.

Misalnya saat adegan robot ular pengebor menghancurkan gedung pencakar langit yang membutuhkan 36 jam untuk membuat satu "frame" karena robot ular tersebut terdiri atas 70.051 bagian, dibanding dengan Optimus Prime yang hanya memiliki 10.108 bagian.

Film berbiaya 195 juta dolar AS tersebut sudah meraup pendapatan 936,25 juta dolar AS di seluruh dunia sejak ditayangkan pada 29 Juni 2011, mengungguli dua film Transformers sebelumnya.

Para penggemar Transformers di Indonesia dapat menyaksikan film yang tersedia dalam format 2D dan 3D itu mulai Jumat (5/8) di bioskop.(*)
(T.KR-DLN/H-KWR)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011