Mataram, (ANTARA News) - Ketua DPRD Kota Mataram, Didik Sumadi menyatakan pihaknya akan melakukan pengusutan terhadap informasi terjadinya pencemaran limbah Depot Pertamina Ampenan di pemukiman masyarakat di Kampung Bugis. "Kita belum mendapat laporan resmi masyarakat, tetapi kita segera melakukan peninjauan guna mengecek kebenaran informasi itu, agar masyarakat tidak menjadi korban," katanya kepada ANTARA di Mataram, Rabu (1/2). Dikatakan, pihaknya senantiasa menanggapi secara arif keluhan masyarakat, khususnya menyangkut masalah pencemaran lingkungan yang ditengarai berasal dari limbah Depot Pertamina Ampenan. Kepada komisi yang menangani lingkungan di DPRD Kota Mataram diminta melakukan tinjauan ke lokasi dugaan terjadinya pencemaran ang dikeluhkan masyarakat Kampung Bugis. "Kalau seandainya apa yang diinformasikan benar, maka pihaknya akan mencoba menyelesaikan secara bijak dengan memanggil pihak-pihak terkait," katanya. Menurut dia, setiap permasalahan pasti ada solusi yang bisa dilakukan, yang penting masing-masing pihak mau berdialog dan bisa memahami satu sama lain. Atas apa yang dikeluhkan masyarakat Kampung Bugis, perlu dipelajari secara mendalam, sehingga jangan sampai persoalan melebar. Persoalan dugaan pencemaran lingkungan yang menyebabkan sumur-sumur warga yang berdekatan dengan lokasi Depot Pertamina Ampenan tidak bisa digunakan, pasti dapat diselesaikan dengan baik. "Kalau memang persoalannya sumur tidak bisa digunakan lagi, tentunya ada solusi dengan cara pemasangan pipanisasi dari PDAM di daerah itu," katanya. Didik dari Partai Golkar tersebut menyebut, bila memang ada keinginan sejumlah warga Kampung Bugis untuk pindah, dan lahannya diganti rugi pihak Depot Pertamina, tentunya hal tersebut dapat dibicarakan, "Mungkin saja hal itu merupakan salah satu solusi, sehingga tidak ada lagi keluhan warga, yang tentunya ada kesepakatan atas keinginan seperti itu," demikian Didik Sumadi.(*)

Copyright © ANTARA 2006