Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perumahan Rakyat, Suharso Manoarfa, meminta semua pihak untuk tidak mempengaruhi atau mengganggu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggunakan hak prerogatifnya menyangkut soal perombakan (reshuffle) kabinet.

"Masukan sih boleh boleh saja, tetapi jangan sampai mengganggu kewenangan Presiden. Beliau sudah memiliki unit kerja yang memantau dan mengevaluasi tidak saja kinerja menteri tetapi semua aspek yang terkait dengan performa para pembantunya," katanya, usai meninjau pembangunan rumah susun sewa (rusunawa) Kementerian Pertahahanan, TNI/Polri di Jatisari (Bekasi) dan Ciangsana (Bogor), Rabu.

Suharso Monoarfa menegaskan, perombakan kabinet adalah hak yang diberikan konstitusi kepada presiden atas beragam pertimbangan dan penilaian obyektif.

"Tidak bisa hanya berdasarkan like and dislike. Jadi, jangan digoda atau diganggu kewenangan khusus Presiden itu. Kan ada unit kerja Presiden. Presiden tidak sendiri untuk memutuskan".

Tentang kemungkinan dirinya masuk dalam daftar menteri yang diganti, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan,"Santai saja. Saya asyik-asyik saja. Buktinya kalian lihat saya jalan-jalan. Kita tetap bekerja dengan baik. itu saja".

Hal senada dilontarkan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, yang mengatakan bahwa dirinya tidak terpengaruh dengan isu-isu perombakan kabinet.

"Kami ini siap diangkat, berarti siap juga untuk diberhentikan. Itu saja. Yang penting kita tetap bekerja dengan sebaik-baiknya," katanya.
(T.R018/A011)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011