Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta memperkirakan, hujan akan turun secara merata di seluruh wilayah Provinsi DIY mulai pertengahan November.

"Wilayah bagian utara Provinsi DIY akan mengalami hujan terlebih dulu dibanding wilayah lain. Di utara, hujan diperkirakan akan turun pada akhir Oktober. Hujan kemudian mengarah ke selatan dan seluruh wilayah Provinsi DIY akan mengalami hujan mulai pertengahan November," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Tony Agus Wijaya di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, datangnya musim hujan di Provinsi DIY pada akhir Oktober tersebut masih tergolong normal dan berharap tidak ada gangguan cuaca yang menyebabkan musim hujan mundur.

Pada akhir Oktober, katanya, intensitas hujan yang mengguyur bagian utara DIY masih ringan bahkan di bawah normal.

Tony mengatakan, saat ini Provinsi DIY sedang memasuki musim pancaroba dengan suhu udara yang cukup tinggi, rata-rata 32-33 derajat celcius.

"Bahkan, dari pantauan kami, dalam beberapa hari terakhir, suhu udara pernah mencapai 35 derajat celcius yang menyebabkan udara di DIY sangat panas," katanya.

Ia mengatakan, suhu udara yang relatif tinggi tersebut disebabkan oleh gerak semu matahari dan jarangnya awan sehingga tidak ada penghalang sinar matahari.

"Diperkirakan, suhu udara yang cukup tinggi ini akan terjadi hingga awal November. Seiring dengan datangnya musim hujan, suhu udara juga akan mengalami penurunan," katanya.

Sebelumnya, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Subandriyo mengingatkan potensi banjir lahar dingin pada musim hujan mendatang.

Ia memperkirakan, sisa material hasil erupsi Gunung Merapi pada 2010 masih berjumlah sekitar 100 juta meter kubik yang sangat berpotensi menjadi banjir lahar dingin.

Di Kota Yogyakarta, wilayah yang terancam terkena banjir lahar dingin adalah bantaran Sungai Code. Pemerintah daerah setempat mencoba melakukan sejumlah langkah antisipasi, seperti menyiagakan personil memantau ketinggian air sungai dan menambah peralatan peringatan dini bencana.

(E013)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011