Bantul (ANTARA News) - Tidak ada kerusakan di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akibat gempa bumi tektonik berkekuatan 3,5 skala Richter, Minggu..

"Tidak ada informasi maupun laporan kerusakan akibat gempa itu, namun kami masih terus mengumpulkan informasi di lapangan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul Dwi Daryanto.

Menurut dia, meski guncangan gempa dirasakan warga di sebagian wilayah Bantul, namun sampai saat ini pihaknya belum mendapat laporan adanya kerusakan maupun korban jiwa. Juga tidak ada kepanikan warga.

"Guncangan yang dirasakan warga memang berbeda-beda, bahkan ada yang tidak merasakan," katanya.

Berdasarkan laporan warga, Dwi Daryanto mengatakan guncangan dirasakan terutama di wilayah selatan Kabupaten Bantul.

Ia mengatakan berdasarkan informasi yang diterima dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, gempa berkekuatan 3,5 skala Richter itu terjadi pada Minggu pukul 09:18:05 WIB, yang berlokasi di posisi 8.04 Lintang Selatan (LS) - 110.48 Bujur Timur (BT), atau kurang lebih 14 kilometer barat daya Wonosari (Gunung Kidul).

"Sedangkan pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer, namun tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Gelombang laut pantai selatan Daerah Istimewa Yagyakarta pascagempa itu, juga tidak terpengaruh," katanya.

Sementara itu, salah seorang warga Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Irvan mengatakan, dirinya tidak mengetahui adanya gempa bumi pada Minggu pagi, karena dirinya tidak merasakan ada getaran atau guncangan gempa.

"Saat itu, ketika terjadi gempa, saya sedang menyaksikan penyembelihan hewan kurban di halaman masjid. Memang tidak merasakan ada getaran atau guncangan. Saya tahu telah terjadi gempa dari anda," katanya.

Menurut dia, jika memang ada guncangan yang dirasakan, teman-temannya pastit juga merasakan. "Waktu itu teman-teman biasa-biasa saja, karena kalau iya (merasakan ada guncangan), pasti mereka terkejut," katanya.

(ANT-068/M008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011