Sebelum terkikis abrasi daratan masih leluasa untuk bermain dan berteduh sambil menikmati susanan pantai Pantura, setelah dataran tersebut habis lautan berjarak kurang dari 50 meter di depan rumahnya,"
Indramayu (ANTARA News) - Wisata pantai Eretan di Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kini semakin kurang diminati akibat abrasi terus mengikis daratan di jalur utama Pantura.

Munari (82) salah seorang warga kali Menir Eretan Kecamatan Kandanghaur Indramayu , Jumat, mengatakan, dampak dari abrasi yang terus mengikis pantai Eretan cukup besar kini jumlah pengunjung tempat wisata alam tersebut semakin menurun padahal sebelumnya ramai.

"Sebelum terkikis abrasi daratan masih leluasa untuk bermain dan berteduh sambil menikmati susanan pantai Pantura, setelah dataran tersebut habis lautan berjarak kurang dari 50 meter di depan rumahnya,"katanya.

Dia menjelaskan, tiga puluh tahun lalu daratan luas yang terbentang hingga pantai Eretan, selain lahan pertanian juga hutan bakau, pohon rindang menambah indahnya suasana pantai. Masyarakat setempat merasa aman karena laut jaraknya cukup jauh, "Tapi kini depan rumah sudah lautan," kata Munari.

Dua puluh tahun lalu pantai Eretan kandanghaur Indramayu indah dan menarik perhatian pengunjung karena daratannya sejuk banyak pohon rindang, selain itu sarana bermain bagi anak-anak masih nyaman dan luas kini setelah terkikis oleh abrasi tenggelam menjadi lautan.

"Pengunjung pantai berdatangan dari Bandung, Majalengka, Sumedang, Jakarta, Bogor, untuk menikmati suasana pantai yang menyenangkan dan damai melihat panorama alam sepanjang pesisir pantai Eretan, namun kini tempat wisata tersebut hanya tinggal kenangan akibat abrasi setiap tahun terus mengikis daratan," katanya.
(ANT-061)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011