Jakarta (ANTARA News) - Aksi blackout Internet yang dijadwalkan Rabu untuk memrotes usulan undang-undang anti pembajakan online, telah gagal meraih dukungan pemain-pemain Internet besar.

Hanya dua pemain besar yang benar-benar melakukan blackout, ensiklopedia online Wikipedia dan website berita-sosial Reddit, di mana kedua laman itu sekarang tampil dalam warna gelap dan hanya berisi informasi mengenai protes mereka terhadap undang-undang itu.

Sementara pemain besar lain seperti Facebook dan Twitter tidak berpartisipasi melakukan blackout.

Situasi itu menunjukkan bahwa sementara perusahaan-perusahaan prihatin dengan regulasi anti pembajakan online (SOPA), namun mereka tidak siap mengorbankan satu hari pendapatan dan risiko kemarahan pengguna untuk satu protes kepada pembuat kebijakan yang dampaknya sulit diukur, tulis Reuters dalam laporannya.

SOPA merupakan akronim untuk Stop Online Piracy Act, rancangan undang-undang yang diusulkan yang bertujuan menindak pelanggaran hak cipta dengan membatasi akses ke situs-situs yang memuat konten bajakan.

Wikipedia dan Reddit mem-blackout halaman website mereka dalam hari ini sehingga pengunjung hanya akan melihat informasi tentang Stop Online Piracy Act (SOPA) dan the Protect Intellectual Property Act (PIPA), sebuah aturan tentang perlindungan hak kekayaan intelektual.

Dari situs-situs teknologi besar dunia yang menyuarakan oposisi terhadap aturan itu, hanya Google yang berencana akan mengubah tampilan situsnya besok (Kamis, 19 Januari).

Google juga akan menampilkan informasi mengenai rancangan undang-undang itu, meskipun pengguna masih bisa menikmati layanan pencarian Google. "Jadi besok kita akan bergabung dengan banyak perusahaan teknologi lainnya untuk menyoroti masalah ini di home paga Amerika Serikat kami," kata juru bicara Google.

Layanan microblogging Twitter juga menolak berpartisipasi dalam blackout, namun chief executive Dick Costolo tetap akan mengkritisi keputusan itu di Twitter selama akhir pekan.

"Menutup bisnis global sebagai reaksi terhadap satu isu politik nasional adalah bodoh," tulisnya dikutip Reuters.

Costolo melanjutkan dengan Tweet menyatakan bahwa perusahaan akan terus berperan aktif dalam menentang rancangan undang-undang itu.

Beberapa perusahaan teknologi besar yang mengkritik peraturan itu, termasuk beberapa yang menyurati kongres AS pada November lalu untuk mengeluhkan kebijakan itu, di antaranya AOL Inc, eBay Inc, Mozila, dan Zynga Inc.

Pada November lalu sejumlah perusahaan teknologi menulis surat kepada anggota kunci parlemen mengungkapkan protes mereka terhadap rancangan undang-undang itu, termasuk eBay, Facebook, Google, Twitter, dan Mozilla.

Rancangan undang-undang itu sepertinya akan segera disetujui oleh kongres hingga Gedung Putih dikritik sepanjang akhir pekan ini.

(*)

Penerjemah: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012