Saya tidak berani menolong korban karena jumlah pengeroyok cukup banyak dan terlihat membawa senjata tajam,"
Semarang (ANTARA News) - Seorang pemuda bernama Ahmad Rifai (19) tewas dikeroyok dan dirampok saat menonton balap liar di Jalan Arteri Soekarno Hatta Semarang pada Minggu sekitar pukul 02.30 WIB.

Warga Dukuh Krajan Lor RT 01 RW 10, Kelurahan Brambang, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak itu tewas setelah sempat mendapat perawatan beberapa jam di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang.

Korban menderita luka sabetan dan tusukan senjata tajam cukup parah di sekujur tubuh antara lain di bagian kepala, punggung, serta wajah.

Sepeda motor milik korban, Yamaha Vixion bernomor polisi H 2938 GN dibawa kabur pelaku yang diperkirakan berjumlah sekitar sepuluh orang tersebut.

Salah seorang rekan korban yang dimintai keterangan di Mapolsek Pedurungan Semarang, Abdul Latif (19), mengatakan dirinya dan korban berangkat dari rumah pada Sabtu (28/1) pukul 22.00 WIB untuk menonton balap liar.

"Kami berangkat dengan mengendarai dua sepeda motor dan berpencar saat. Menonton balap liar," katanya.

Setelah sempat menonton balap liar selama beberapa saat, rekan korban tersebut berusaha mencari korban yang akan diajak pulang ke rumah.

Sampai di depan pintu gerbang Perumahan Pondok Indah di daerah Palebon Semarang, saksi melihat ada sesosok orang yang tergeletak di lokasi tersebut.

"Setelah saya dekati ternyata orang yang tergeletak itu adalah Rifai yang menderita luka parah, sedangkan sepeda motornya sudah tidak ada ," ujarnya yang langsung melaporkan hal itu kepada warga sekitar dan diteruskan ke polisi.

Sudjiwo (20), saksi lainnya yang dimintai keterangan oleh polisi, mengaku melihat ada sekitar sepuluh orang yang mengeroyok korban di lokasi korban ditemukan tergeletak.

"Saya tidak berani menolong korban karena jumlah pengeroyok cukup banyak dan terlihat membawa senjata tajam," kata warga Jalan Widuri, Kelurahan Bangetayu Kulon, Kecamatan Genuk, itu.

Hingga saat ini, kasus pengeroyokan dan perampokan yang menewaskan korban tersebut dalam penanganan jajaran Reserse Kriminal Polsek Pedurungan Semarang.
(ANT)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012