Jakarta (ANTARA News) - Indonesia kembali berpartisipasi dalam pameran Alberta Gift Show 2012 yang telah diselenggarakan di Northland Expo, Edmonton, Kanada, pada 19-22 Agustus 2012.

Ajang ini merupakan pameran berskala nasional yang menampilkan produk-produk gift, pakaian, kerajinan tangan, dekorasi rumah, perhiasan, serta suvenir buatan Kanada.

Siaran pers Kementerian Perdagangan dengan sumber Indonesian Trade Promotion Center Vancouver, Kanada menyebutkan pameran Alberta Gift Show diselenggarakan dua kali setahun di Kanada yaitu pada bulan Februari untuk produk-produk Spring/Summer serta bulan Agustus untuk Fall/Winter.

Tahun ini, jumlah peserta yang turut berpartisipasi adalah sebanyak 405 perusahaan grosir.

Paviliun Indonesia yang mengusung tema “Remarkable Indonesia” diharapkan bisa mempromosikan produk ekspor Indonesia, melakukan networking dengan pelaku bisnis, menyampaikan informasi, serta mengajak untuk ikut serta dalam beberapa pameran dagang yang akan diselenggarakan di Indonesia seperti Trade Expo Indonesia.

Pameran yang telah diikuti Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Vancouver sejak tahun 2009 ini mendapat minat yang cukup besar dari pengunjung.

Sebagian besar pengunjung ingin mengetahui lebih banyak tentang Indonesia, seperti bagaimana iklim investasinya, berapa harga bahan baku produknya, apakah bisa bersaing dengan China, Viet Nam, India, Meksiko, Amerika, atau dengan Kanada sendiri.

Indonesia dalam pameran ini mempromosikan beberapa produk-produk kaligrafi, perhiasan perak, scarf sutra, kain batik dari bahan alami, tas dari bahan rotan, patung binatang, tempat lilin, boneka, sandal dan produk SPA.

Produk-produk tersebut berasal dari beberapa perusahaan besar seperti Zandilac, Asta Kriya, PT. Sun-Indo, Mustika Ratu, Shalom dan Sinar Mas.

Tampil pula beberapa perusahaan skala kecil dan menengah seperti OMNITA, Agats Gallery, Lunar Interior, D’Kayla, Griya Naya, dan Champernik.

Beberapa produk Indonesia yang ditampilkan menonjolkan sisi tradisional, unik, buatan tangan dan ramah lingkungan.

Sebagian besar produk masih didominasi oleh buatan China dan menjadi tantangan tersendiri untuk produk-produk Indonesia ke depannya.

Strategi pemerintah untuk membuat regulasi baru mengenai syarat ekspor impor tentunya akan berdampak pada bisnis Indonesia dan Kanada menjadi semakin bergairah.

Indonesia tidak kalah bersaing dengan produk buatan China, India, maupun negara lainnya.

Agar semakin menarik minat para pembeli, diperlukan promosi yang terus menerus, pengetahuan tentang kualitas produk, keamanan berdagang dengan Indonesia serta kemudahan peraturan melakukan bisnis di Indonesia.

Saat ini, tren yang sedang berkembang di Kanada untuk produk furnitur adalah yang mengusung tema “natural and rustic” sebagai desain interior maupun eksterior.

Sementara, untuk produk tekstil adalah “street chic casual “ (tetap rapi dan trendi di jalan), untuk fesyen dan aksesoris adalah “simple and beautiful”, dan untuk bunga-bunga serta desain untuk dekorasi rumah adalah “contrast with color” (senada dengan warna).

(a038)

Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012