San Francisco (ANTARA News) - Facebook meminta satu miliar penggunanya untuk melakukan voting atau pemungutan suara demi perbaikan kebijakan privasi dan kebijakan lainnya dalam jejaring sosial terbesar itu.

Facebook yang baru-baru ini menuai kritik dari aktivis privasi yang meminta perubahan dalam mengelola data pengguna mengatakan bahwa poling itu akan diikat bila hanya direspon oleh 30 persen anggota, atau 300 juta orang.

"Kami telah mendengar banyak komentar Anda. Kami berterimakasih bahwa Anda telah meluangkan waktu untuk mengutarakan pikiran Anda," kata Elliot Schrage, Wakil Presiden Komunikasi Facebook dalam sebuah posting di situs tata kelola perusahaan itu saat dia mengumumkan perihal pemungutan suara.

Perubahan rencana yang diungkapkan bulan lalu dapat mengakhiri proses pemungutan suara dan juga memungkinkan Facebook berbagi informasi dengan Instagram, layanan berbagi foto yang baru-baru ini berakuisisi dengan Facebook.

Selain itu, perubahan tersebut juga akan membuat para pengiklan lebih mudah mengirim pesan di Facebook, membatasi kontrol pengguna, kata kelompok hak asasi privasi.

Para aktivis protes, mereka mengatakan bila kebijakan baru itu diimplementasikan berarti Facebook telah melanggar beberapa kebijakan hukum atau perjanjian dengan regulator Amerika Serikat pada tahun ini setelah mereka mendapat keluhan dari kelompok pembela privasi.

Schrage mengatakan, satu aspek yang diusulkan direvisi dalam kebijakan berbagi data adalah "untuk memberi kejelasan bahwa berbagi informasi di antara afiliasi kami dilakukan sesuai hukum yang berlaku, dan di mana persetujuan pengguna diberlakukan, kami akan memperolehnya."

Namun, sebelum menyelesaikan perubahan itu, dia mengatakan akan ada pemungutan suara, mungkin yang terakhir kali.

Facebook mengemukakan dalam sebuah pesan bulan lalu untuk para pengguna bahwa sistem pemungutan suara yang diimplementasikan pada 2009 "menghasilkan sistem komentar yang unggul secara kuantitas, bukan kualitas."

"Oleh karena itu, kami ingin mengakhiri komponen pemungutan suara demi mendapat timbal balik dan keterlibatan yang lebih bermakna," kata Facebook bulan lalu.

Facebook memulai pemungutan suara pada pukul 20.00 GMT Senin, dan akan mengakhirinya setelah sepekan, pada 10 Desember.

"Seperti yang tercantum dalam dua kebijakan, jika lebih dari 30 persen pengguna aktif ikut pemungutan suara, maka hasilnya akan mengikat," kata Schrage.

"Jika kurang dari 30 persen, pemungutan suara itu akan dipertimbangkan."

Pemungutan suara itu dilakukan lewat aplikasi Facebook yang menggunakan pihak ketiga.

"Auditor independen akan memeriksa tabulasi suara demu menjamin hasil akurat," kata Schrage.

Kontroversi menyorot Facebook yang dapat mengomersilkan data miliaran penggunanya dari seluruh dunia dengan berbagi informasi namun tetap berupaya menepati janjinya untuk menjaga privasi.

Harga saham Facebook telah jatuh sejak diantisipasi dalam debutnya pada Mei dengan 38 dolar per saham. Saham itu turun 3.4 persen menjadi 27.04 dolar pada Senin.
(nan)

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012