Jambi (ANTARA News) - Pihak PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI menyatakan program saat ini sedang melakukan ujicoba program integrasi sapi dengan sawit sebelum digulirkan ke masyarakat.

Sekretaris PTPN VI HM Benny Subagia di Jambi, Selasa, mengatakan, perusahaan tetap menghormati dan menghargai berbagai pendapat dari masyarakat untuk mensukseskan integrasi sawit-sapi yang bisa menunjang kebutuhan daging sapi secara nasional.

"Sistemnya memang harus disempurnakan dengan melibatkan masyarakat di sekitar unit usaha," katanya.

Menurut Benny, karena masih dalam tahap ujicoba, maka program itu belum bisa dilaksanakan, namun, ke depannya dipastikan program penyertaan masyarakat di sekitar lokasi peternakan akan dilakukan.

Setiap warga yang mau memelihara akan diberikan sapi untuk dikembangkan dan akan membentuk desa sentra sapi, katanya.

Benny menjelaskan, program integrasi sawit-sapi terebut merupakan program pemerintah untuk melakukan swasembada daging secara nasional, sebab Indonesia saat ini masih kekurangan sapi setiap tahunnya sekitar 350 ribu hingga 400 ribu ekor.

"Kekurangan itu harus didatangkan dari luar negeri. Program ini telah ditetapkan melalui Surat Menteri BUMN No S-240/MBU/2012 pertanggal 9 Mei 2012 kepada 11 perusahaan BUMN yang mempunyai kebun sawit agar melaksanakan program integrasi sawit-sapi," ujarnya.

Sampai tahun 2012, PTPN VI telah merealisasikan jumlah ternak sapi sebanyak 2.000 ekor. Setelah sukses, sesuai hasil rapat dengan Menteri BUMN, program ini akan melibatkan masyarakat di sekitar unit usaha melalui kerja sama dengan pemerintah daerah, tambahnya.

Sebelumnya Bupati Muarojambi, Provinsi Jambi H Burhanuddin Mahir menyatakan tidak setuju dengan program intergrasi sawit-sapi, sebab program tersebut bukan dikelola pemerintah, namun diserahkan ke masyarakat.

Ia menginginkan agar sistem dalam program integrasi sawit-sapi diubah agar bisa memberi manfaat bagi masyarakat dan daerah, katanya.
(KR-NF/E003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013