menghentikan pembangunan permukiman di Tepi Barat dan Jerusalem Timur
Ramallah, Palestina (ANTARA News) - Organisasi Pembebasan Palestina mengatakan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu harus melakukan perubahan tajam jika perundingan perdamaian ingin dimulai kembali.

"Melakukan proses politik serius untuk menyelamatkan perdamaian memerlukan perubahan tajam dalam kebijakan ke depan pemerintah Israel," kata Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dalam pernyataan setelah pertemuan di Ramallah, yang dipimpin Presiden Palestina Mahmud Abbas, Selasa.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menyatakan bahwa kemenangan tipis Netanyahu dalam pemilu awal bulan ini tidak mengganggu harapan bagi perdamaian dengan Palestina, tetapi malahan membuka satu peluang baru bagi dialog.

Partai Likud -Beitenu yang dipimpin Netanyau unggul dalam pemilu pekan lalu dengan memiliki suara paling banyak di Knesset (parlemen), tetapi dilemahkan oleh gelombang dukungan pada partai Yesh Atid berhaluan tengah yang dipimpin Yair Lapid.

Para pemimpin partai sedang merundingkan satu koalisi baru, yang diperkirakan adalah satu pemerintah kanan-tengah, dan perundingan-perundingan itu harus diperhatikan bagi tanda-tanda apakah pemerintah itu akan dapat menghidupkan kembali proses perdamaian Timur Tengah.

Abbas menginginkan Israel menghentikan pembangunan permukiman di Tepi Barat dan Jerusalem Timur yang diduduki sebelum perundingan perdamaian yang macet sejak Septembr 2010.

Netanyahu mmengatakan ia menolak prasyarat-prasyarat bagi perundingan perdamaian, hasilnya menurut ia akan memungkinkan Israel mempertahankan kekuasaan atas beberapa wilayah yang ditetapkan sebagai wilayah Palestina sesuai dengan perbatasan tahun 1967.
(RN)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013