awan-awan sebelum masuk di Jakarta dijatuhkan sebagai hujan di luar Jakarta...."
Jakarta (ANTARA News) - Cuaca cerah dan hanya hujan ringan di Jakarta beberapa hari terakhir adalah berkat teknologi modifikasi cuaca (TMC) dan tidak adanya siklon tropis.

"Ada dua faktor yang menyebabkan cuaca Jakarta cerah dan hujan ringan sedang sejak dilakukan TMC pada 26 Januari. Pertama, awan-awan sebelum masuk di Jakarta dijatuhkan sebagai hujan di luar Jakarta dengan TMC," kata  Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho yang dihubungi di Jakarta, Rabu.

Profesor Hidrologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) itu mengatakan awan-awan juga dihambat pertumbuhannya dengan "flare" yang mengeluarkan bahan higroskopis. Hal ini membuat di Jakarta tidak timbul awan yang berpotensi menurunkan hujan.

Faktor kedua adalah cuaca regional di wilayah Jabodetabek menyebabkan Jakarta tidak berpotensi terkena hujan ekstrim karena tidak adanya siklon tropis, seruak dingin dan "dipole mode". Ketika hal itulah, kata dia, yang bisa menyebabkan terjadinya hujan ekstrim.

"Kedua faktor itulah yang membuat cuaca Jakarta seperti saat ini, yaitu cerah dan hujan ringan sedang, dalam beberapa hari ini," tuturnya.

Pada Rabu pagi, langit Jakarta sempat diselimuti awan hitam yang cukup tebal, tetapi menjelang siang cuaca berubah menjadi cerah.

Padahal, salah satu aplikasi prakiraan cuaca yang ada di perangkat telepon pintar menyebutkan cuaca Jakarta "angin ribut berpetir" sepanjang hari.

Operasi TMC digelar atas permintaan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mendistribusikan hujan di wilayah Jabodetabek.

BNPB merespon dengan bekerjasama menggandeng BPPT melaksanakan TMC selama 2 bulan, pada 26 Januari hingga 25 Maret 2013.

BNPB mengeluarkan anggaran Rp13 miliar melalui dana siap pakai untuk pelaksanaan TMC yang menggunakan metode "jumping process" dan kompetisi awan.

(D018/B012)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013