Jakarta (ANTARA News) - Layanan solusi pembayaran dalam jaringan (online) Doku akan meningkatkan kontribusi pendapatan dari sektor usaha kecil dan menengah (UKM) dalam dua hingga tiga tahun mendatang.

"Pada 2012 kontribusi UKM kurang dari 10 persen dari total merchant (penjual) dan yang paling besar, sekitar 90 persen dari korporat," kata pemilik Doku dan Chief Operating Officer PT Nusa Satu Inti Atha, Nabilah Alsagoff, di Jakarta, Jumat.

Nabila mengakui layanan Doku masih terhambat jaringan Internet yang lambat.

"Kami sedang menyiapkan layanan di versi mobile serta aplikasi, kemungkinan hadir pada semester II tahun ini. Tapi ada juga pengguna yang tidak punya ponsel pintar. Kami masih mengkaji itu," kata Nabila.

Selain segmen korporat, Doku juga telah mengembangkan layanan segmen konsumen yang disebut Doku Wallet sejak 1 April bekerjasama dengan BNI.

Head of Business Develompent Doku Dhenu Wiarsandi, mengatakan Doku Wallet didukung lebih dari seratus merchant selain penambahan saldo (top-up) melalui fasilitas perbankan BNI.

"Merchant paling banyak adalah ritel dan travel, baik hotel ataupun tiket perjalanan," kata Dhenu.

Dhenu menambahkan Doku Wallet memang tidak menetapkan saldo minimal pada akun pengguna atau durasi waktu, tapi Doku akan melayangkan surat elektronik ke pengguna yang tidak aktif bertransaksi selama tiga bulan.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013