Saya tetap ingin menjadi juara dunia lagi meskipun sekarang ini saya terjun di kelas yang baru (kelas) ringan),"
Semarang (ANTARA News) - Petinju nasional Daud Yordan kembali mengincar juara dunia di kelas ringan setelah gelar juara dunia kelas bulu lepas karena kalah dari petinju Afrika Selatan Simpive Vetyeka di Jakarta, 14 April lalu.

"Saya tetap ingin menjadi juara dunia lagi meskipun sekarang ini saya terjun di kelas yang baru (kelas) ringan)," kata petinju dengan rekor bertarung 30 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah ketika dihubungi dari Semarang, Senin.

Gelar juara dunia kelas bulu IBO yang dipegang Daud "Cino" Yordan sejak Mei 2012 akhirnya lepas setelah kalah TKO ronde ke-12 dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta, Minggu (14/4).

Daud Yordan merebut gelar juara dunia kelas bulu tersebut setelah menang KO ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012.

Kemudian, sempat mempertahankan gelar sekali setelah menang angka atas petinju Mongolia Choi Tseveenpurev juga di Singapura, 9 November 2012.

Untuk merebut gelar juara dunia tersebut, Daud Yordan memerlukan waktu sekitar tujuh tahun (menekuni kelas bulu sejak 2005).

Ketika ditanya perlu berapa lama untuk meraih gelar juara dunia di kelas yang baru tersebut, petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut mengatakan bahwa hal itu tergantung dari pendekatan yang dilakukan promotor.

"Saya tidak bisa memastikan karena semuanya tergantung lobi dari pihak promotor," katanya menegaskan.

Usai kekalahan dari petinju Afrika Selatan tersebut, Daud Yordan naik kelas dari bulu (57,1 kilogram) menjadi ringan (61 kilogram). "Tubuh saya sudah tidak ideal bertarung di kelas bulu," katanya.

Menurut dia, sekarang ini dirinya belum menjalani latihan usai pertarungan melawan petinju Afrika Selatan sepekan yang lalu. "Saya masih santai Mas, paling hanya menjaga kebugaran tubuh saja," katanya. (H015/D007)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013