Yogyakarta (ANTARA News) - Bus listrik yang dikembangkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi "Hevina" resmi diuji coba di Yogyakarta untuk kepentingan wahana sekaligus membawa wisatawan dari Taman Pintar berkeliling kawasan di sekitarnya.

"Bus listrik ini akan menjadi bagian dari Taman Pintar dalam konteks riset dan penelitian. Pengunjung juga bisa memanfaatkannya untuk berkeliling di sekitar Taman Pintar dan Malioboro," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di sela-sela peluncuran bus listrik "Hevina" di Yogyakarta, Senin.

Rute yang akan dilalui bus listrik tersebut dari Taman Pintar menuju ke kawasan Malioboro dilanjutkan ke Alun Alun Utara, Jalan Ibu Ruswo dan kembali ke Taman Pintar. Pengunjung bisa memanfaatkannya dengan gratis.

Haryadi berharap, animo masyarakat untuk memanfaatkan bus listrik tersebut cukup tinggi. "Segera setelah peluncuran, masyarakat sudah bisa mengakses bus listrik ini," lanjutnya.

Bus listrik yang dikembangkan Kementerian Riset dan Teknologi melalui Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tersebut memiliki kapasitas 15 penumpang ditambah sopir.

Kecepatan maksimal yang bisa dicapai oleh bus listrik tersebut adalah 100 kilometer per jam dan jarak yang bisa ditempuh maksimal per pengisian baterai adalah 150 kilometer asalkan tidak menyalakan penyejuk udara dan "power steering".

Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta mengatakan, dengan adanya uji coba tersebut akan diketahui kelemahan dan kendala bus listrik sehingga bisa segera diperbaiki.

"Kementerian akan terus mengembangkan kendaraan bertenaga listrik. Kami sudah memiliki `road map` pengembangannya. Di tahun-tahun mendatang, tentunya akan lebih baik lagi," katanya.

Selain Hevina, sudah ada satu bus listrik lagi yang dimiliki kementerian dan dua kendaraan jenis sedan, serta sejumlah mobil yang bentuknya mirip mobil golf.

Menristek mengatakan, pengembangan kendaraan bertenaga listrik tersebut sejalan dengan arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada peringatan Hari Teknologi Nasional tahun lalu yaitu membuat kendaraan "low cost green car" yang diutamakan untuk angkutan publik.
Pewarta:
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013