Darwin (ANTARA News)Sebanyak 18 pemuda Indonesia berusia antara 21 dan 25 tahun akan tinggal bersama keluarga Australia di Negara Bagian Northern Territory (NT), khususnya Darwin dan Alice Springs, dari 2 Oktober hingga akhir Desember 2006, kata seorang diplomat Indonesia di Darwin. "Para pemuda kita itu merupakan peserta Program Pertukaran Pemuda Australia-Indonesia (AIYEP) 2006/2007," kata Sekretaris III (Pensosbud) Konsulat RI Darwin, Ernest Soeprapto Hadinoto, Minggu. Selama mengikuti program itu, mereka tidak hanya menjadi duta budaya Indonesia melalui pameran dan lokakarya seni budaya Nusantara di sekolah-sekolah, tetapi juga mengikuti penempatan kerja di beberapa instansi dan perusahaan di NT, katanya. Para peserta program AIYEP yang pelaksanaannya didukung Institut Australia-Indonesia (AII) dan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) itu umumnya berlatarbelakang pendidikan pertanian, seni, musik, studi Asia, ekonomi, bisnis, pendidikan, teknik, sains, manajemen lingkungan hidup, kewartawanan, media, hukum, kedokteran, ilmu politik, olahraga dan pariwisata, katanya. Setelah sekitar tiga bulan di negara bagian yang letaknya paling dekat dengan kawasan timur Indonesia itu, mereka akan kembali ke Tanah Air bersama 18 pemuda/pemudi Australia untuk mengikuti program yang sama di Indonesia, katanya. "Namun, kita belum menentukan daerah-daerah mana peserta dari Australia akan ditempatkan," kata diplomat lulusan Program Magister Universitas Indonesia (UI) itu. Para duta Australia yang terdiri dari sembilan pria dan sembilan wanita itu akan berada di Indonesia antara 6 Desember 2006 dan 3 Februari 2007. Tahun lalu, Melbourne menjadi tuan rumah program pertukaran pemuda yang telah berlangsung sejak 1981 untuk membangun saling pengertian rakyat dari kedua negara bertetangga ini. (*)

Copyright © ANTARA 2006