Manila (ANTARA News) - Filipina memerintahkan tentara dan polisi meningkatkan kesiagaan, Minggu, setelah serangan di restoran yang menewaskan enam orang di wilayah selatan negara itu pada Jumat malam.

Menteri Dalam Negeri Mar Roxas mengatakan penyelidik memeriksa tempat ledakan bom itu untuk mengumpulkan lebih banyak petunjuk tentang serangan pada Jumat malam di kota Cagayan de Oro.

"Kami sedang melakukan segala upaya (untuk menetapkan para tersangka). Kami telah mengerahkan polisi di Mindanao, masyarakat intelijen dan tentara berada dalam siaga tinggi untuk mencegah serangan serupa," kata Roxas di radio DZBB.

Penyelidik belum memutuskan tentang bahan peledak yang digunakan dalam serangan itu yang menghantam satu restoran yang dikunjungi setidaknya 100 orang.

Sejumlah 48 orang lainnya cedera akibat ledakan itu, kata polisi.

Roxas mengatakan para penyelidik tidak menemukan pecahan peluru atau logam di lokasi ledakan.

"Menurut para dokter yang melakukan laporan otopsi, tidak ada pecahan peluru yang dapat dikaitkan dengan satu ledakan granat," kata Roxas.

"Bom itu bukan satu IED (bom rakitan) yang dibuat dari mortir atau peluru artileri," katanya.

Para ahli bom menemukan kabel-kabel dan satu baterai yang dapat digunakan sebagai pelatuk.

Pernyataan Roxas itu menduga serangan itu tidak mungkin dilakukan kelompok gerilyawan yang beroperasi di bagian-bagian lain selatan yang biasanya menggunakan bom-bom mortir.

(Uu.H-RN)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013