Mari kita menghubungkan infrastruktur di kawasan dan memastikan ekonomi yang kokoh di antara ekonomi APEC
Jakarta (ANTARA News) - Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengemukakan Jepang berkomitmen untuk meningatkan konektivitas di kawasan APEC melalui peningkatan infrastruktur berteknologi tinggi yang mereka miliki.

"Mari kita menghubungkan infrastruktur di kawasan dan memastikan ekonomi yang kokoh di antara ekonomi APEC," kata PM Abe saat menyampaikan pidato kunci di sesi kesembilan APEC CEO Summit 2013 di Nusa Dua, Bali, Senin.

PM Abe mengatakan berdasarkan data Bank Pembangunan Asia (ADB), hingga tahun 2020, kawasan Asia-Pasifik membutuhkan investasi sebesar 8 triliun dolar Amerika untuk pembangunan infrastruktur.

"Pembangunan infrastruktur dengan teknologi yang baik akan memastikan bahwa investasi kita bermanfaat bagi masyarakat dan pada akhirnya menggerakkan perekonomian nasional," kata dia.

Teknologi yang berkualitas juga akan memberikan efisiensi karena memiliki masa pakai yang lebih lama dan biaya perawatan yang lebih murah, lanjut Abe.

Satu contoh transfer teknologi Jepang yang dilakukan di Indonesia, Abe mengatakan Jepang baru-baru ini telah menandatangani kontrak kerja sama dengan PLN untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menggunakan teknologi ultra-supercritical generation di Batang, Jawa Tengah dengan nilai investasi mencapi 30 triliun rupiah dalam kurun waktu 25 tahun.

Listrik yang dihasilkan melalui teknologi ini sebesar 2 X 1.000 megawatt dan akan menghemat biaya pemeliharaan sekitar 47 persen. Tak hanya itu, teknologi ini juga diklaim ramah lingkungan karena pembakaran yang maksimal sehingga meninggalkan residu batu bara yang lebih sedikit.

Selain itu, Abe menambahan kontrak teknologi ini juga melibatkan perusahaan pertambangan batu bara dalam negeri Indonesia, Adaro, untuk memastikan suplai bahan bakar yang memadai.

Proyek ini juga membuka peluang lapangan kerja kepada minimum 5.000 penduduk setempat dan memberi peluang partisipasi komponen lokal dalam proses produksinya, dan selanjutnya hal ini akan mendorong bergulirnya roda ekonomi nasional.

"Kami ingin memastikan bahwa transfer teknologi yang kami lakukan bernilai ekonomi, meminimalisasi dampak lingkungan dan menguntungkan semua pihak," kata dia.

Terkait investasi transfer tekologi Jepang yang dinilai terlalu mahal, Abe mengatakan harga yang murah belum tentu kualitasnya baik. Oleh karena itu, Jepang ingin memastikan bahwa investasi yang ditanamkan untuk transfer-teknologi dari negaranya akan memberikan kualitas yang lebih baik dan manfaat yang lebih besar.

"Karena itu, ingatlah Jepang saat Anda memikirkan untuk membangun infrastruktur," kata dia.

Pewarta: Azi Fitriyanti
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013