Rasio wirausahawan terhadap jumlah penduduk di Indonesia masih rendah dibandingkan negara tetangga,"
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia perlu mengembangkan populasi wirausahawan muda (TeenPreneur) untuk meningkatkan rasio wirausahawan di masa mendatang.

"Rasio wirausahawan terhadap jumlah penduduk di Indonesia masih rendah dibandingkan negara tetangga," kata Direktur PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo, Witjaksono disela-sela deklarasi Asosiasi Pergerakan Ekonomi Islam (APEI) di Jakarta, Sabtu.

Dia mengharapkan, pembentukan APEI berkontribusi untuk meningkatkan jumlah wirausahawan muda di Indonesia, sehingga akan mendongkrak minat generasi muda untuk menjadi wirausahawan.

Witjaksono memaparkan pihaknya siap untuk menanamkan jiwa kewirausahaan kepada generasi muda di Indonesia dengan memberikan pelatihan di sekolah, mulai jenjang SMU hingga mahasiswa.

"Menjadi TeensPreneur memang tidak mudah. Bahkan bisa jadi sedikit lebih berat ketimbang menjadi pengusaha dewasa. TeensPreneur disamping harus mengurusi bisnisnya, tetap harus mengerjakan PR dan tugas-tugas sekolah," katanya.

Dia menambahkan, menanamkan jiwa enterpreneurship sejak usia dini merupakan salah satu solusi untuk menggerakkan perekonomian umat muslim di masa mendatang.

"Anak-anak muda yang sudah merasakan mencari uang sendiri akan cenderung berfikir untung-rugi. Dengan demikian mereka akan berpikir belasan kali untuk melakukan hal-hal yang tidak ada untungnya," ujarnya.

Indonesia tercatat sebagai negara dengan rasio entrepreneur yang rendah dibandingkan Singapura dan Malaysia.

Dia menyebutkan, rasio entrepreneur di Indonesia terhadap jumlah penduduk sebesar 1,6%, atau di bawah standar minimum sebesar 2% sebagai syarat untuk menjadi negara yang perekonomiannya lebih maju.

Menurut Witjaksono, jumlah pengusaha Indonesia sekitar 3,9 juta dari total 240 juta penduduk, sehingga tertinggal dalam berbagai bidang dibandingkan negara tetangga.

"Semua negara maju memiliki rasio entrepreneur di atas 5%. Negara maju seperti Singapura, rasio entrepreneur 7,2%, Jepang sekitar 10% dengan populasi 127 juta jiwa. Di Indonesia rasionya hanya 1,6% dari jumlah penduduk," katanya.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013