Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) menghentikan pengoperasian tujuh pembangkit dengan total kapasitas 3.684 MW di Sistem Kelistrikan Jawa-Bali selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2014.

General Manager PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali E Haryadi dalam siaran pers di Jakarta, Senin mengatakan, penghentian operasi pembangkit dikarenakan konsumsi listrik mengalami penurunan.

"Dengan demikian, kami bisa reserved shutdown atau diistirahatkan dulu," katanya.

Pembangkit yang dimatikan itu adalah PLTU Suralaya 5-7, PLTU Paiton, PLTU Cilacap, PLTU Paiton milik Jawa Power, PLTU Paiton Unit 8 milik Paiton Energy Company, PLTU Pelabuhan Ratu, dan PLTU Pacitan.

Menurut Haryadi, beban kelistrikan pada Natal dan Tahun Baru mengalami penurunan masing-masing 14 persen dan 24 persen.

Sistem Jawa-Bali mempunyai daya mampu bersih 30.095 MW dengan beban puncak listrik tertinggi di Jawa-Bali terjadi pada Oktober 2013 yakni 22.567.

Sementara, pada Natal, beban puncak diperkirakan hanya 19.408 MW atau turun 14 persen dan Tahun Baru 17.207 MW atau turun 24 persen.

"Penurunan beban listrik ini dikarenakan banyaknya industri yang tidak beroperasi," kata Haryadi.

PLN juga menjamin pasokan listrik nasional aman selama Natal dan Tahun Baru.

Pada periode 22 Desember 2013 hingga 8 Januari 2014, daya mampu pembangkit diperkirakan 31.868 MW dengan beban puncak 27.532 MW sehingga masih terdapat cadangan operasi 4.336 MW.

Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo pada Senin meninjau kesiapan ketersediaan listrik Natal dan Tahun Baru di Cinere, Jakarta Selatan.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013