Surabaya (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Ani Yudhoyono menghadiri hari lahir Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) ke-80 di Surabaya, Sabtu malam.

Selain para ulama NU dan pengurus PB NU, sejumlah anggota Kabinet Indonesia Bersatu II juga turut hadir. Diantaranya Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Begitu pula Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman. Tampak pula hadir Direktur Utama BNI Gatot Suwondo

Presiden yang tiba sekitar pukul 19.30 WIB di tempat acara, disambut ribuan anggota GP Ansor dari berbagai daerah di Indonesia. Ribuan para pemuda GP Ansor tersebut telah berada di tempat acara sejak sore.

Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Nusron Wahid dalam sambutannya menyambut hangat kedatangan Presiden Yudhoyono dalam peringatan hari lahir tersebut.

"Dalam catatan kami, sejak Bapak Presiden menjabat pada 2004, telah sembilan kali Bapak Presiden menghadiri hari lahir GP Ansor," katanya disambut tepuk tangan para pemuda GP Ansor.

Nusron menambahkan, Indonesia saat ini masih ada tiga masalah utama, lunturnya keindonesiaan, maraknya korupsi dan masih banyaknya rakayt miskin.

Namun demikian, pihaknya memuji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang telah berusaha memenuhi janjinya mewujudkan pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu. Hal itu terbukti dengan banyaknya koruptor yang kini dapat ditangkap mulai dari legislatif, eksekutif hingga yudikatif.

Ketua Umum PB NU Said Aqil Siradj dalam sambutannya mengharapkan GP Ansor agar dapat terus memberikan sumbangan terhadap bangsa dan negara sebagai salah satu upaya menegakkan agama Islam di negeri ini. Hal yang sama juga disampaikan Gubernur Jawa Timur Soekarwo dalam sambutannya.

Sementara itu dalam kesempatan tersebut juga diserahkan penghargaan tokoh inspirator GP Ansor dan penandatanganan dua nota kesepahaman (MoU). Pertama, MoU Kementerian Pertahanan dengan Pimpinan Pusat GP Ansor mengenai bela negara. Kedua, MoU antara BNI dengan Pimpinan Pusat GP Ansor mengenai pembangunan kampung BNI berbasis pondok pesantren.

Sementara pemberian nasehat agama dalam acara itu oleh Rais Syuriah PB NU KH Maemun Zubair.(*)

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014