Kita sudah menurunkan tim dari satuan kerja (satker) dari Cipta Karya, untuk membantu masyarakat di pengungsian. Terkait infrastruktur yang rusak, tim khusus dari Ditjen Bina Marga sudah melakukan survei dan inventarisasi.
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menerjunkan tim antisipasi dampak erupsi Gunung Kelud, baik yang terkait dampak terhadap infrastruktur maupun tanggap darurat pengungsian.

"Kita sudah menurunkan tim dari satuan kerja (satker) dari Cipta Karya, untuk membantu masyarakat di pengungsian," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian PU, Danis Sumadilaga, kepada ANTARA, di Jakarta, Jumat.

Danis mengatakan, Kementerian PU dalam hal ini "bergerak" dan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Terkait infrastruktur yang rusak, Danis menjelaskan, tim khusus dari Ditjen Bina Marga sudah melakukan survei dan inventarisasi.

"Ada potensi kerusakan infrastruktur yang berat. Seperti di Merapi, banyak jembatan dan sungai yang terganggu karena aliran lava itu," jelas Danis.

Danis juga menyebutkan, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono hari ini telah memanggil Menteri PU Djoko Kirmanto bersama Menteri/Kepala Badan terkait untuk membahas bencana alam letusan Gunung Kelud.

Sampai saat ini, Danis mengatakan Kementerian PU tengah mengumpulkan laporan terkait dampak dari bencana alam ini, baik dari segi kerusakan infrastruktur ataupun bantuan pengungsi.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Cipta Karya langsung melakukan aksi tanggap darurat untuk korban bencana erupsi Gunung Kelud. Saat ini Ditjen Cipta Karya terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) serta Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPPD) Jawa Timur untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana erupsi Gunung Kelud.

Sekretaris Ditjen Cipta Karya, Dadan Krisnandar, mengungkapkan untuk penanggulangan tanggap darurat korban erupsi Gunung Kelud, pada hari ini, Jumat, Ditjen Cipta Karya akan mengirimkan kebutuhan para pengungsi di sejumlah wilayah dari Depo Surabaya.

Bantuan berupa 2 unit Mobil Tangki Air (MTA) kapasitas 4.000 liter, 2 unit Truck Angkut, 25 unit WC Knockdown, dan 10 unit Hidran Umum (HU) kapasitas 2.000 liter.

Untuk mendukung tanggap darurat erupsi Gunung Kelud, Ditjen Cipta Karya juga menyiapkan beberapa kebutuhan tanggap darurat yang sudah tersedia di Depo Surabaya, yaitu 120 unit Pengolah Air Cepat (PAC), 100 unit HU kapasitas 2.000 liter, 50 unit HU kapasitas 1.000 liter, 1 unit Pompa Alcon, 1 seat 50 unit WC Knockdown, 100 unit Tenda Hunian Darurat (THD), 1 unit Genset 5.000 watt, dan 2 unit Genset 2.000 watt.

Sementara itu terkait antisipasi lahar dingin, Menteri PU telah meminta jajarannya khususnya Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Ditjen Sumber Daya Air untuk menyiagakan alat berat di beberapa lokasi.

(E008)

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014