Oleh karena Indonesia menghadapi tiga ketergantungan ekonomi tersebut maka terjadilah rekolonialisasi di nusantara ini.
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik ekonomi, Prof Dawam Rahardjo mengatakan, Indonesia saat ini menghadapi tiga ketergantungan ekonomi, yaitu ketergantungan modal keuangan, ketergantungan teknologi, dan ketergantungan perdagangan.

"Oleh karena Indonesia menghadapi tiga ketergantungan ekonomi tersebut maka terjadilah rekolonialisasi di nusantara ini," kata Dawam, dalam acara peluncuran buku Jenderal Djoko Santoso, "Menggagas Indonesia Masa Depan", di Jakarta, Rabu.

Pembangunan dengan ketiga ketergantungan ekonomi itu merupakan rekolonisasi perekonomian Indonesia. Akibatnya, negara dan pemimpinnya akan sulit menegakan kedaulatan politik, walaupun secara formal yuridis sudah diproklamasikan, tambahnya.

Ia menjelaskan lebih lanjut ketergantungan modal keuangan, yakni, untuk pembangunan ekonomi yang dapat menciptakan kemakmuran bangsa diperlukan investasi dan modal kerja. Untuk itu, rakyat Indonesia tidak punya modal keuangan sehingga diperlukan impor modal asing dan pinjaman luar negeri sehingga pembangunan ekonomi lebih banyak menggunakan modal asing.

"Biasanya modal asing masuk untuk mengeruk sumber daya alam kita, khususnya pertambangan dan perkebunan besar dalam rangka menyediakan pasokan bahan mentah yang mentah untuk industrialisasi negara pemilik modal," ujar Dawam.

Ketergantungan teknologi terjadi saat mengeksplotasi sumber daya alam dan membangun industri manufaktur guna mengolah hasil perkebunan. Karena perlunya impor teknologi atau barang modal maka diperlukan pinjaman luar negeri.

Sedangkan ketergantungan perdagangan disebabkan karena Indonesia hanya mampu ekspor bahan mentah dengan pendapatan kecil, tapi impor teknologi dan barang modal sehingga devisa dalam jumlah besar melayang keluar negeri.

Oleh sebab itu, lanjut Dawam, pemimpin Indonesia ke depan harus mengubah strategi pembangunan yang terlalu mengutamakan investasi asing, modal asing serta teknologi canggih dengan pembangunan industrialisasi yang ditawarkan Samir Amin, seorang ekonom Marxist Mesir.

"Indonesia harus menempuh industrialisasi berbasis sumberdaya domestik," katanya.

Diperlukan transformasi ekonomi dari perekonomian kolonial ke perekonomian nasional dengan cara pertama, penggunaan modal asing yang selektif.

Kedua, mengolah bahan baku domestik terutama dari sumber-sumber pertanian, kelautan dan kehutanan.

Ketiga, penggunaan teknologi padat karya dan terus meningkatkan kesejahteraan buruh. Keempat, pengembangan pasar domestik sebagai fondasi pengembangan pasar ekspor.

(A029)

Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014