Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan maklumat pelayaran untuk meningkatkan kewaspadaan segera setelah mendapatkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengenai dampak gempa bumi di Cile pada Rabu (2/4).

"Inti dari maklumat pelayaran tersebut adalah memerintahkan semua aparat perhubungan laut untuk mengutamakan keselamatan pelayaran dan meningkatkan kewaspadaan sehubungan dengan potensi terjadinya tsunami," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub Bambang S Ervan di Jakarta, Kamis.

Maklumat pelayaran itu, menurut dia, ditujukan kepada para syahbandar, kepala kantor pelabuhan, kepala unit penyelenggara pelabuhan, kepala pangkalan penjaga laut dan pantai serta kepala kantor stasiun radio operasi pantai di wilayah-wilayah yang berpotensi terancam tsunami akibat gempa tersebut.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lanjut dia, juga telah menyampaikan peringatan tentang potensi tsunami akibat gempa 8,2 skala richter di Cile ke beberapa wilayah di Indonesia, utamanya  wilayah Indonesia Timur, pada Rabu (2/4) pukul 06.46 WIB.

Daerah yang mesti mewaspadai dampak gempa tersebut antara lain Kota Jayapura, Jayapura, Sarmi, Waropen, Biak Numfor, Supiori Manokwari, Yapen Sorong Bagian Utara, Kota Sorong, Halmahera Utara, Halmahera Tengah, Rajaampat, Halmahera Tomur, Pandeglang bagian Selatan, dan Jember.

Bambang mengatakan, sampai saat ini pemerintah belum mendapat laporan tentang kondisi wilayah-wilayah tersebut menyangkut kondisi tsunami yang mengancam keselamatan pelayaran.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho sebelumnya juga mengingatkan bahwa gempa bumi dan tsunami yang terjadi di pantai utara Cile, 240 barat laut Bombay, India, pada Rabu pagi diperkirakan berdampak ke wilayah Indonesia.

Menurut dia, tsunami berpotensi terjadi di 115 lokasi di kabupaten atau kota dari 19 provinsi di Indonesia akibat gempa yang telah menimbulkan tsunami setinggi 1,92 meter di wilayah pesisir Cile, Peru, Ekuador, Kolombia, Panama, Kosta Rika dan Nikaragua tersebut.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014