New Delhi (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya 11 petani yang terbebani utang bunuh diri di negara bagian Maharashtra, India barat, meski pemerintah telah mengumumkan rencana meringankan utang untuk membantu para petani di kawasan itu, demikian dilaporkan pejabat setempat, Senin. Bunuh diri yang dilakukan para petani kapuk itu dilaporkan di enam distrik di daerah timur Vidharbha sejak Sabtu, kata surat kabar Hindustan Times. Para petani terus melakukan langkah drastis itu, bahkan setelah Perdana Menteri (PM) Manmohan Singh mengumumkan paket keringanan 814 juta dolar untuk mengendalikan bunuh diri selama kunjungannya ke kawasan itu pada Juli tahun ini. Kishore Tiwari, seorang aktivis Vidarbha Janandolan Samiti (VJS), sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bekerja untuk memperbaiki nasib para petani di kawasan itu, mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa para pejabat pemerintah tidak mengambil langkah-langkah nyata untuk menangani krisis itu, dan sebaliknya mengundang pemimpin-pemimpin spiritual untuk menyampaikan khutbah. Petani di Vidharbha, sebuah kawasan yang seringkali menghadapi kekeringan, melakukan bunuh diri dalam jumlah besar lantaran kegagalan panen dan penurunan harga, serta menumpuknya utang mereka. Di negara-negara bagian lain, di mana bunuh diri dilaporkan, panen membutuhkan biaya besar, seperti pupuk dan biji-bijian yang membuat petani terlilit utang besar. Mayoritas kasus bunuh diri petani dilaporkan terjadi di enam distrik -- Buldhana, Yavatmal, Amravati, Wardha, Akola dan Washim -- yang disebut-sebut sebagai kawasan "rawan bunuh diri" oleh para pejabat pemerintah. Menurut VJS, 902 petani bunuh diri sejak Juni 2005. Dari jumlah itu, 301 kasus dilaporkan terjadi sejak Singh mengumumkan langkah-langkah keringanan itu pada Juli. Sejumlah pejabat memperkirakan, kondisi ekonomi yang buruk telah mendorong lebih dari 10.000 petani melakukan bunuh diri dalam satu dasawarsa ini. Sebuah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai kelaparan kronis dan kekurangan gizi telah mengecam pemerintah India atas meningkatnya kasus bunuh diri di kalangan petani. Pertumbuhan ekonomi pada 1990-an telah membuat India menjadi sebuah kekuatan ekonomi yang semakin berorientasi pasar, namun gagal memberikan manfaat bagi seluruh orang India, demikian DPA, mengutip laporan PBB. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006