Teheran (ANTARA News) - Iran Ahad menggantung seorang pria yang berafiliasi dengan satu kelompok oposisi di pengasingan, tulis media pemerintah, kendatipun tekanan internasional terhadap republik Islam itu untuk tidak melaksanakan hukuman itu.

Kantor berita IRNA memberitakan Gholamreza Savadjani dihukum karena "melakukan perang terhadap Allah" dengan membantu Organisasi Mujahiddin Rakyat Iran (PMOI).

Pengumuman peggantungan itu datang hanya beberapa jam setelah Amnesti Internasional mengatakan persidangan Savadjani tidak adil.

Kelompok hak asasi manusia itu mengatakan keluarga pria yang dihukum tersebut diberitahu oleh para pejabat penjara Sabtu bahwa mereka harus datang ke satu penjara barat Teheran, yang menimbulkan kekhawatiran pengeksekusian itu mungkin segera dilaksanakan.

Savadjani sampai saat ini ditahan dalam sel tersendiri di penjara Evin, Teheran. Para narapidana yang dihukum mati umumnya dipindahkan ke unit-unit sel tersendiri sebelum eksekusi dilaksanakan.

Menjelang kematiannya, Amnesti mengatakan pengeksekusian melanggar hukum domestik dan internasional, karena Savadjani -- yang ditahan sejak tahun 2008 -- harus memperoleh hak berdasarkan satu undang-undang yang memberlakukan hukuman yang lebih ringan bagi kejahatan-kejahatan yang menyebabkan ia dikenakan hukuman mati itu.

Iran mengatakan para anggota PMOI, yang dibentuk tahun 1960-an untuk menentang shah, dan tinggal di pengasingan di Irak harus diekstradisi untuk menghadapi tuduhan-tuduhan.

Setelah revolusi Islam tahun 1979 yang menggulingkan shah, PMOI mengangkat senjata melawan para ulama penguasa Iran dan Teheran bertanggung jawab atas pembunuhan ribuan warga sipil dan pejabat Iran, demikina AFP.

(H-RN/M016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014